Jumat, 27 Juni 2014

0 Tidak Ada Negara Lain Yang Dapat Mempengaruhi Papua Lepas Dari Indonesia


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Sekelompok pendukung papua barat di Australi membuka kantor di daerah Dockland, Melbourne, Selasa (24/6/2014). Mereka menyebut kelompok mereka sebagai Republik Federal Papua Barat.

Seperti menurut Ronny Kareni yang merupakan salah satu aktivis papua Merdeka bahwa kantor ini bertujuan mempromosikan dialog mengenai masa depan politik provinsi Indonesia. Ia juga menjelaskan, kantor ini akan melakukan lobi bagi kemerdekaan papua. “Tujuan kantor ini pada dasarnya untuk mencari dukungan PBB, juga Australia yang saat ini menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan.” Serta untuk bernegosiasi dengan pemerintah Australia dan Indonesia untuk memasuki tahapan mediasi pihak ketiga mengenai masa depan Papua Barat.

Sikap PM Tony Abbott, sebagaimana dikemukakan beberapa bulan lalu, menunjukkan bahwa Australia tidak ingin mencampuri urusan kedaulatan Indonesia. Selain itu, ia juga mengemukakan pemerintahannya tidak ingin mendukung kelompok-kelompok yang ingin menjadikan Australia sebagai panggung untuk mengusung isu kemerdekaan Papua Barat.
Bulan Maret lalu, PM Vanuatu Moana Carcasses Kalosil di depan sidang Komisi HAM PBB di Genewa menyatakan dukungannya bagi kemerdekaan Papua Barat.
Sikap Vanuatu itu bertentangan Fiji, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Dalam pernyataan bersama Menlu ketiga negara itu di Jakarta, mereka mengatakan Indonesia memiliki kedaulatan atas Papua Barat. 

Beberapa waktu yang lalu pada debat Capres yang membahas tentang hubungan Australia dan Indonesia juga disinggung. Menteri Luar Negeri, marty Natalegawa menyetujui pernyataan kedua calon presiden saat menjawab isu mengenai hubungan Indonesia dengan Australia. “Pernyataan keduanya sangat bijak. Mereka mengedepankan masalah trust, saling percaya. Itu, sesuatu yang selama ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri. Intinya, sekarang apakan Australia melihat Indonesia sebagai kawan atau lawan”

Pernyataan serupa pernah dilontarkan oleh Marty ketika menjawab pertanyaan media paska skandal penyadapan yang dilakukan oleh Badan Intelijen Australia (DSD) terbongkar. Marty mengaku jengkel, karena sebagai negara tetangga, Australia malah menggunakan kemampuan teknologi intelijennya untuk memata-matai RI.

Menurut Capres Prabowo Subianto soal fluktuasi hubungan bilateral Indonesia dan Australia itu bukan berakar dari Indonesia, melainkan Negeri kanguru itu sendiri serta Asutrali masih ada rasa curiga terhadap Indonesia. Karena Indonesia dengan jumlah penduduk besar dan sering dianggap emosional dan juga pernah beberapa kali melakukan tindakan militer. Jadi Australi menganggap bahwa Indonesia sebaga ancaman.

Menurut mantan Danjen Kopasus itu, tidak ada yang salah dengan Indonesia, karena RI ingin bersahabat baik dengan semua negara. Beliau juga menegaskan bahwa “sudah menjadi kewajiban kita untuk meyakinkan bahwa kita ingin jadi tetangga yang baik, tidak mau berbuat yang enggak-enggak. Kita sahabat, bukan ancaman. Kita harus buktikan niat kita baik, tetapi harus tegas dalam mempertahankan kepentingan inti kita.
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/515743-capres-singgung-hubungan-ri-australia--ini-komentar-marty

Adapun kejadian yang terjadi pada saat Delapan Keluarga pencari suaka berhasil selamat dari tragedi kapal SIEV 221 yang terjadi tahun 2010 lalu, menggugat Pemerintah Australia. Mereka menuduh Australia lalai dalam tragedi empat tahun lalu. Kapal penyelamat yang seharusnya membantu mereka di Pulau Christmas tidak berfungsi.

Kantor berita ABC News, Selasa, 17 Juni 2014, tuntutan mereka disampaikan oleh pengacara George Newhouse ke Mahkamah Agung pada Senin kemarin. Menurut Newhouse, Pemerintah Australia bertanggung jawab terhadap tewasnya 50 orang dalam tragedi itu.

Negeri Kanguru juga dianggap “Abai” dalam perlindungan pencari suaka. "Kami yakin bukti akan menunjukkan kepada Negeri Persemakmuran, bahwa mereka tahu atau seharusnya tahu tidak ada perlindungan yang cukup yang telah diberikan untuk melindungi perempuan dan anak-anak di kapal itu," ujar Newhouse.
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/513481-pencari-suaka-gugat-pemerintah-australia

Dari pernyataan diatas ditunjukkan bahwa negara kanguru ini menganggap Indonesia sebagai kawan atau lawan. Banyak kejadian-kejadian yang terjadi antara Indonesia dan Asutralia karena rasa curiga Australia terhadap Indonesia. Dengan didirakannya kantor OPM di Melbourne ini tidak akan mempengaruhi perkembangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat papua. Masyarakat papua tidak akan menjadi korban dalam masalah yang terjadi di Australia dengan adanya didirikan kantor tersebut.


Karena di Indonesia telah dilaksanakan beberapa program dari pemerintah dan pemerintah pusat guna membangun papua lebih maju. Adapun beberapa program yang telah dilaksanakan yaitu Otonomi Kusus bagi kesejahteraan rakyat papua. Negara lain tidak akan bisa mempengaruhi masyarakat Indonesia terutama masyarakat Papua untuk lepas dari bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label