Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Lembaga Masyarakat Adat
(LMA) Biak Numfor menyatakan menolak adanya gerakan organisasi yang menamakan
diri ULMWP dan KNPB hal ini disampaikan dalam agenda pertemuan internal bersama Sembilan orang anggotanya di
kediaman Ketua FKDM David Rumansara, Selasa 12 Juli 2016.
Dalam pertemuan tersebut Ketua FKDM Biak Numfor mengatakan pihaknya
mempertegas bahwa menolak aktivitas apapun yang bertentangan dengan UUD 1945,
dan Pancasila, yang akan mencoba memecah persatuan dan kedaulatan NKRI. Sebagai
organisasi yang bergerak pada kewaspadaan dan deteksi dini, tentu saja harus
memilki upaya-upaya konkrit dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang pada prinsipnya yaitu kita ingin membangun kesejahteraan
masyarakat Biak Numfor dengan tidak mau terpengaruh oleh isu-isu yang tidak
bertanggung jawab dari pihak manapun, kalau yang positif mari kita bekerjasama
untuk membangun masyarakat yang disaksikan oleh sembilan anggota FKDM yang
lainnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua LMA Kabupaten Biak Numfor Drs.
JJK. Mandibondibo berpandangan bahwa
Biak Numfor sebagai wilayah zona damai dan aman di Papua yang terbukti sampai
saat ini pergerakan untuk memecah belah persatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tidak tampak dan cenderung pasif. Lebih lanjut disampaikan bahwa agar
pemerintahan tingkat kampung harus aktif dalam mencegah kegiatan pengaruh -
pengaruh separatis dengan cara membuat kesibukan kegiatan di pemerintahan
tingkat desa dengan melibatkan warga masyarakat secara aktif dalam mendukung
pembangunan agar dapat mewujudnyatakan kesejahteraan masyarakat di Biak Numfor,
sehingga masyarakat pun tidak memiliki niat untuk berseberangan.
Hadir dalam pertemuan tersebut
Pdt. Y. Tablaseray, S.Th, M.Si,(Toga), Jimmy Krobo, SE. (Ketua KNPI Biak),
Muslim Lobubun,SH.MH (Akademisi Biak), Jan Rumbarar (LSM), Hermanus Wabiser
(Akademisi Biak) dan Sefnat Mirino, S.Sos (Nawacita Biak) serta Tomy Kogoya
(Tomas Pegunungan Tengah).
0 komentar:
Posting Komentar