Kembali terjadi bentrok
antar dua kelompok warga Distrik Kenyem, Kabupaten Nduga, Papua yang melukai 3
warga dan 1 prajurit TNI pada Sabtu (21/06) pukul 13.30 WIT.
Bentrok ini terjadi karena
di picu dengan kasus tewasnya Penias Lokbere dalam kecelakaan lalu lintas di
Timika, Mimika, sebulan lalu. Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol Sulistyo
Pudjo mengatakan bahwa sebelum kejadian Nasir Lokbere selaku gurunya tidak
memberikan ijazah Penias Lokbere. Penias Lokbere merasa kecewa, lalu ia
mengkonsumsi minuman keras dan mengendarai sebuah sepeda motor lalu berujung
dengan kecelakaan.
Keluarga Penias Lokbere
menuduh Nasir sebagai penyebab kecelakaan dan kematian dari Penias. Karena
Nasir mengabaikan permintaan keluarga Penias untuk menyelasikan masalah
tersebut, maka keluarga Penias menyerang keluarga Nasir yag berada di kenyem,
Kab. Nduga.
Bentrokanpun terjadi dengan
menggunakan senjata tajam tradisional panah. Dalam bentrokan ini pihak keamanan
tidak ambil diam. Terdapat aparat TNI-Polri yang mencoba melerai bentrok
tersebut, tetapi salah satu anggota menjadi sasaran dari bentrok kedua keluarga
tersebut.
Aparat keamanan kemudian
melepaskan tembakan peringatan berulang-ulang, dan akhirnya bentrokpun dapat di
hentikan. Setelah bentrok dihentikan, terdapat 3 orang warga yang terluka
bersama salah satu anggota dilarikan ke Rumah Sakit Umum Jayawijaya untuk di
evakuasi dan dirawat.
Bentrok yang terus-menerus
terjadi ini bukanlah salah satu jalan keluar yang tepat dalam menyelesaikan suatu
masalah. Tetapi hal itu semua malah menjadi suatu kerugian bagi masyarakat
sendiri. Bukannya akan menyelesaikan masalah, melainkan akan memperkeruh
keadaan yang aman dan nyaman serta membuat keadaan menjadi tidak kondusif di
papua.
Apabila warga dapat menahan
diri maka bentrok tidak akan terjadi hingga saling serang dengan senjata tajam
yang dapat melukai warga dan pihak yang tidak terkait dalam kejadian tersebut.
Warga sekitar akan merasa
tidak nyaman, aman dan tenang dengan adanya bentrok yang terjadi. Dan
seharusnya tidak perlu dengan cara kekerasan yang di ambil, semua itu dapat
diselesaikan dengan musyawarah secara damai dan tidak main hakim sendiri.
Aparat keamanan akan
menindak keras warga yang membuat kerusuhan. Karena itu semua demi keamanan dan
kenyamanan warga papua dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Tindakan
keamanan akan semakin diperkuat dan ditingkatkan demi menjaga keamanan dan
keutuhan NKRI.
0 komentar:
Posting Komentar