Jayapura –
Sahril Hasan sebagai Pengurus DPD
Persatuan Hotel dan Retoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua Tengah berusaha
menggandeng masyarakat ada untuk mengelola obyek wisata yang ada di kawasannya.
“Dengan
para pemilik hak ulayat di daerah wisata, kami ingin bekerjasama untuk membuat
wisata kampung. Jadi PHRI ingin bekerjasama untuk mempromosikannya,” ucapnya.
Sahril
menilai bahwa selama ini sudah banyak usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak
untuk memajukan obyek wisata di Jayapura, hanya saja sampai saat ini belum
memberikan hasil yang maksimal.
“Obyek
wisata ini sudah lama ada tapi tidak pernah dikelola secara bisnis, sampai
kapanpun kalau ini tidak dikelola secara bisnis tidak akan pernah maja,”jelasnya.
PHRI
telah mengkonsumsikan hal tersebut dengan pemerintah daerah dan pemilik hak
ulayat agar kedepan tidak ada benturan ataupun keganjalan lagi.
Menurutnya,
dengan perkembangan jumlah pengunjung yang mengisi perhotelan di Jayapura,
potensi pengunjung pariwisata sangat tinggi dan hal tersebut yang coba
dikonsumsikan PHRI dengan para pemangku kepentingan.
“Dengan
jumlah hotel yang terus bertambah, kini sudah 54 hotel dan jumlah kamar hampir
2.000, setiap harinya terisi sekitar 1.000 kamar. Minimal tamu-tamu yang
berkunjung ini bisa datang ke tempat wisata yang ada, harapnya nanti tamu yang
kita bawa bisa makan disana,” ujarnya.
Bahka
PHRI berminat untuk membantu membangunkan penginapan yang nantinya akan
dikelola oleh para pemilik hak ulayat.
“kami
juga merencanakan setiap masyarakat yang punya rumah, kita buat penginapan.
Yang membuat PHRI, tapi yang menjaga dan mengelola masyarakat setempat, kita
tinggal kordinasi pendapatan saja,”jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar