Senin, 14 Juli 2014

0 Tak akan ada lagi sejengkalpun tanah lepas dari NKRI Apa lagi Referendum


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Pernakah anda berfikir mengapa segelintir pihak-pihak seperti organisasi papua merdeka (OPM) yang masih berseberangan dengan indonesia di Papua ini sering menyuarakan "Tuntutannya untuk referendum sebagai penyelesaian Papua, padahal papua sendiri merupakan daerah yang dikhususkan seperti yang dikenalk dengan Otsus oleh pemerintahan Indonesia. Bahkan perhatian khususpun diberikan seperti perbaikan sarana pendidikan, kesehatan dan kejejahteraan baik sandang pangan maupun papan, tak tanggung-tanggung seperti kita ketahui bersama anggaran yang begitu besarnya telah di gelontorkan sebagai jalan untuk mensejahterakan masyarakatnya.

APBD Provinsi Papua pada tahun 2013 sendiri dengan total belanja Rp 8,1 Triliyun sedangkan Provinsi Papua Barat pada tahun 2014 dengan total belanja 5,6 Triliun lebih, ini semua dialokasikan sebagai dana pendidikan, kesehatan, bidang sosial menuntaskan kemiskinan.

Sedangkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bapenas ) menggelontorkan dana untuk pembiayaan pembangunan Infrastruktur tertinggal wilayah Papua sebesar Rp7 triliun untuk tahun anggaran 2015 mendatang , di mana jumlah tersebut lebih besar melebihi anggaran untuk 2014 sebesar Rp5 triliun yang sementara ini sedang berjalan. Jadi persepsi mengenai Papua yang sering dikeluhkan oleh segelintir pihak yang menginginkan untuk referendum karena tuntutan kesejahteraan padahal itu semua nya tidak benar

Indonesia harus mencermati ‘dalang’ di balik tuntutan referendum ini. Sebab, masyarakat kecil kebanyakan sebetulnya tidak begitu paham dengan referendum tersebut. Sekelompok elit politiklah yang sebenarnya bermain dengan membangun jejaring baik di pusat kekuasaan maupun jejaring internasional (pihak LSM-LSM asing). Namun, sesungguhnya mereka hanyalah ‘alat’. Kepentingan negara-negara besarlah, khususnya Belanda dan Australia, yang memainkan peran penting di Papua. Sesungguhnya negera-negera inilah yang memiliki kepentingan dan bakal meraih keuntungan jika Papua sempat  memisahkan diri melalui referendum yang sedang diusung oleh mereka. Jika ini tidak dicermati Pemerintah, boleh jadi nasib Papua nanti akan seperti Timor Timur, lepas begitu saja dari pangkuan Indonesia.

Situasi gejolak yang terkadang terjadi di papua akan menimbulkan persoalan lebih krusial dan luas. Masyarakat Papua akan semakin tidak percaya dengan pemerintah pusat, sehingga mencari pola penyeleseian ke organisasi internasional.

Kondisi tersebut, harus segera mendapat respon dan langkah-langkah penyelesaian. Pemerintah pusat harus segera menyelesaikan persoalan Papua agar masyarakatnya tidak mengajukan referendum yang didukung PBB masalah Papua bagi Indonesia sudah selesai sehingga hanya perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata pemerintah sejalan untuk mensejahterakan rakyat Papua sehingga sejajar dengan rakyat Indonesia di wilayah lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label