Kamis, 03 Juli 2014

0 Amankan Pilpres, SBY Ingatkan TNI dan Polri Tidak ‘’Underestimate’’Potensi Kecurangan


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tujuh instruksi untuk mengantisipasi kekacauan pemilu yang mungkin saja terjadi pada pemungutan suara ( Julia tau pada proses rekapitulasi suara. Instruksi itu lebih ditekankan pada kesiapsiagaan dan Netralitas TNI dan Polri sebagai garda terdepan menjaga keamanan di masyarakat.

“Pertama, saya minta jajaran Polri dan TNI tidak menganggap ringan situasi, tidak underestimate. Lebih baik siap menghadapi kemungkinan apapun yang bias terjadi. Bahwa dengan izin Allah ternyata situasinya baik, normal, dan terkendali. Kita syukuri kalau ada gangguan tiba-tiba., maka Negara siap, Polri dan TNI siap untuk respond an atasi masalah itu demi situasi keamanan dalam negeri,” ujar presiden SBY dalam jumpa pers di kantor kepresidenan, Kamis (03/7/2014).

Kedua, Presiden SBY meminta agar sebelum pemungutan suara 9 Juli hingga pasca pelaksanaan pemilu, TNI/Polri juga tak melepaskan kesiagaannya. Operasi pengamanan pemilu, kata presiden, akan terus dilaksanakan sampai kondisi dinyatakan aman.

Ketiga, presiden SBY menginstruksi TNI/Polri mencegah dan menindak pelanggaran hukum terkait pelaksanaan pemilu seperti aksi kekerasan, perusakan, hingga pembakaran.

“Siapapun yang melakukan hal itu, kita harus adli netral tapi tidak berikan toleransi kepada perilaku seperti itu. Saya harus terus-terang mengatakan di waktu lalu terjadi setelah pilkada misalnya atau dulu setelah Pilpres 1999, kita tidak inginkan terjadi lagi,” ungkap SBY.

Keempat, Presiden SBY memerintahkan kepada jajaran Polri untuk senantiasa membantu penyelenggara pemilu untuk memberantas pelanggaran aturan pemilu seperti politik uang dan intimidasi. Penegakan aturan, kata dia, harus dilakukan tanpa pandang bulu.

“Dengan tidak melakukan pembiaran, maka bias mencegah masyarakat main hakim sendiri,”ujarnya.

Kelima, presiden SBY menginstruksikan kepada TNI/Polri untuk melakukan koordinasi dengan penyelenggara pemilu mulai dari KPU, Bawaslu, Pemda, pers dan dengan unsur-unsur terkait lainnya.

Keenam, Presiden SBY memerintahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto memjadi pemimpin operasi dan mengendalikan lansung operasi pengamanan yang dilakukan baik oleh TNI maupun Polri.

“Saya sendiri Presiden RI akan memantau dan melakukan pengawasan secara dekat terhadap pemungutan suara. Bila perlu untuk melakukan penjagaan untik.

Sumber    :  Koran Papua Pos

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label