Kembali membuat kerusuhan,
sekelompok warga memblokade jalan di manokwari. Kejadian ini bermula dari warga
yang mabuk memblokade jalan menggunakan kayu dan batu. Selain itu, dalam
peblokadean ini terjadi bentrok antara warga dan aparat Polisi. Polisi yang menangani pemblokadean jalan ini
adalah dari anggota Pospol di kampung Maruni. Jumlah Polisi yang datang
ketempat kejadian tersebut sebanyak 2 orang.
Adapun kronologis dalam
bentrok warga dengan polisi tersebut yaitu setibanya 2 Polisi di tempat
pemblokadean terjadi adu mulut antara warga dan anggota polisi tersebut. Tujuan
polisi datang ketempat kejadian guna membubarkan blokade jalan yang dilakukan
oleh warga agar masyarakat sekitar dapat melewati jalan tersebut dalam
melakukan aktivitas secara normal, setiap warga yang akan melewati jalan
tersebut selalu di ganggu dengan keberadaan sekelompok orang yang memblokade
jalan ini. Tetapi dalam usaha polisi tersebut, warga yang marah lalu melakukan
pengeroyokan kepada kedua polisi itu. salah satu polisi terluka parah dibagian
dada dan punggung akibat dibacok dan dianiaya oleh warga dalam pengeroyokan
hingga tewas. Karena merasa terancam, polisi tersebut melepaskan tembakan yang
mengenai paha sebelah kanan salah satu warga, sehingga korban tembak jatuh
ketanah. Karena melihat satu warga terkena tembakan, warga yang lain mengejar
salah satu polisi namun polisi dapat
lolos dari pengeroyokan dan amukan warga yang anarkis tersebut.
Dalam bentrok yang terjadi,
puluhan aparat keamanan TNI dan Polri turun ketempat kejadian guna melakukan
pengamanan sehingga tidak terjadi bentrok yang berkelanjutaan dan korban tewas
tidak bertambah serta jalur lalu lintas menjadi normal kembali. Tidak
seharusnya warga melakukan pemblokadean sehingga menimbulkan bentrok tersebut.
Karena kejadian tersebut secara langsung merugikan diri mereka sendiri serta membuat
takut dan resah warga-warga sekitar.
Kejadian tidak dapat
diterima oleh akal pikiran sebab pemblokadean jalan itu dipicu dengan salah
satu warga yang selesai mengkonsumsi minuman keras lalu memprovokasi warga yang
lain untuk melakukan blokade jalan.
Kalau memang terdapat
masalah yang terjadi, yang menjadi soluisi untuk menyelesaikannya adalah dengan
musyawarah, bukan dengan cara kekerasan hingga memakan korban serta membuat
kondisi menjadi tidak aman dan tidak kondusif.
Banyak kerugian-kerugian
yang ditimbulkan dari bentrok itu. Salah satunya adalah menimbulkan beberapa
korban tewas, memperkeruh keadaan serta fasilitas-fasilitas yang selama ini
dibangun menjadi rusak. Padahal fasilitas itu sendiri guna membantu masyarakat
dalam memajukan pembangunan dan membantu mengurangi kesulitan warga dalam
berekonomi.
Diharapkan agar warga selalu
menjaga keamanan sekitar juga tidak mudah terpengaruhi oleh usaha-usaha orang
yang ingin merusak keamanan yang ada di Papua. Serta bagi orang-orang yang
masih belum sadar akan kesejahteraan dan keamanan masyarakat papua, agar menyelesaikan
suatu masalah dengan kepala dingin dan musyawarah agar tercapai sebuah tujuan
yang disepakati bersama. Bukan dengan bentrok dan pertikaian yang mengakibatkan
pertumpahan darah.(and/gtg)
0 komentar:
Posting Komentar