Membahas mengenai pasca kedatangan Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo yang bermaksud dan bertujuan dalam melihat perkembangan dan kemajuan di tanah Cenderawasih, Papua. Kedatangan beliau tidak bermaksud lain dan tidak melenceng dari cita-cita Indonesia yaitu Bersatu Teguh Demi Kesatuan Bangsa.
Hal itu dilandasi dengan
keinginan untuk maju dan berkembang di tiap-tiap daerah di Indonesia terutama
di Papua. Beliau mendengar selentingan kecil akan keadaan dan kondisi
masyarakat yang ada di Papua. Banyak orang bilang bahwa di Papua adalah Pulau
yang sangat tertinggal akan kemajuan sosial dan ekonominya. Seorang pemmpin
mempunyai tekad yang kuat dalam mengetahui bagaimana kehidupan masyarakatnya
dari Sabang-Merauke. Untuk itu kedatangannya guna melihat dan membuktikan
apakah benar keadaan Papua seperti hal tersebut?? Setelah berkunjung dalam
rangka Kunjungan Kerja tersebut, Joko Widodo mengataan bahwa keadaan alam dan
keadaan sosial maupun ekonomi masyarakat Papua sangatlah melimpah ruah. Tidak seperti
yang dibayangkan oleh kebanyakan orang yang memang belum benar-benar ke Papua.
Saat ini Papua
sangat-sangatlah maju, dimana masyarakatnya mempunyai tekad yang tinggi untuk
berkembang lebih jauh kedepan demi perkembangan dan pembangunan di Tanah Papua.
Bukan itu saja, unsur pemimpin di Papua sekarang ini telah diduduki oleh
putra-putri Papua. Kebanggaan kita sebagai anak bangsa adalah dapat berkembang
melalui usaha-usaha kita sendiri selama mempunyai keinginan.
Mengenai hal-hal yang dibahas
diatas, adapun beberapa kelompok yang memang mempunyai keinginan keras untuk
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itulah mengapa
Papua selalu terlihat sebelah mata oleh daerah-daerah lain, karena hal itu
terjadi akibat ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ada di Papua yang
selalu menahan-nahan Papua untuk lebih maju.
Tapi hal itu tidak akan
menyurutkan keinginan dari masyarakat Papua yang telah terbuka hati dan
pikirannya untuk jauh lebih maju. Tujuan utama dari KKB itu adalah memisahkan
diri dari NKRI, karena mereka menilai bahwa tanah Papua ini adalah milik
masyarakat Papua dan tidak mau dijajah oleh Indonesia. Masa-masa penjajahan
telah berlalu sampai tanggal 17 Agustus 1945 dan telah diputuskan bahwa
Indonesia merdeka dari Sabang-Merauke. Mengapa mereka (KKB) selalu bersikeras
untuk berkoar-koar meminta ini itu kepada instansi terkait di Papua dalam
usahanya untuk menjadikan Indonesia sebagai musuh.
Sampai-sampai karena tidak
selalu didengar oleh pejabat-pejabat di Papua akan tindakan KKB yang konyol
tersebut, KKB itu berusaha untuk bertemu dengan Presiden RI untuk meminta
kemerdekaan untuk kelompok tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa “hanya Jokowi
yang bisa kasih kami kemerdekaan, makanya kami ingin bertemu dengan Presiden
Joko Widodo, sehingga kami bisa sampaikan langsung langsung apa yang menjadi
permintaan kami, karena kami ingin referendum, bila itu tidak ditanggai, maka
kita akan tetap melakukan aksi yang kami sebut Revolusi Total” kata Enden
Wanimbo.
Perkataan itu juga diiringi
dengan Enden Wanmbo yang memegang pistol dengan menembakkan ke udara yang
diikuti oleh anggotanya yang juga memegang senjata api. Tindakan itu sangatlah
tidak etis dilakukan, apabila memang menginkan sebuah rapat, maka lakukan
dengan baik, bukan dengan tindakan anarkis seperti yang dilakukan oleh Enden
Wnimbo.
Dari perkataan tersebut, juga dapat
dinilai bahwa anggota KKB dibawah pimpinan Enden Wanimbo bahwa apabila terus
tidak disetujui akan kemerdekaan merek, mereka akan melakukan Revolusi total.
Dalam hal ini bahwa mereka akan selalu melakukan tindakan anarkis dan kriminal
seperti demo yang berujung kematian maupun penembakan yang berujung korban sampai
permintaan mereka didengar oleh Presiden RI.
Tentu tindakan tersebut
sangatlah merugikan di berbagai pihak akan perbuatan KKB tersebut. Semua pasti
mengetahu bahwa hasil pemilu Presiden RI kemarin suaru tertinggi dalam pemiihan
Joko Widodo adalah di Tanah Papua. Hal itu disimpulkan bahwa seluruh masyarakat
Papua percaya akan kepemimpinan Joko Widodo untuk lebih mengembangkan
pembangunan di Papua. Tapi mengapa kelompok kriminal bersenjata yang ada di
Papua malah membikin onar dan tidak setuju dengan adanya kepemimpinan Presiden
yang baru??
Serbuan yang dilakukan oleh
Joko Widodo adalah serbuan teritorial yang lebih mengutamakan kebutuhan pangan
di Indonesia. Agar nantinya kelompok KKB tersebut akal dan pikirannya tergugah
untuk bergabung ke Indonesia dan menilai bahwa mereka akan hidup bahagia dengan
Indonesia tanpa kesengsaraan dan tekanan sewaktu mereka bergabung dengan Kelompok
Kriminal bersenjata di Tanah Papua.
0 komentar:
Posting Komentar