Selasa, 10 Februari 2015

0 Sejahtera Bersama Indonesia atau Sengsara Bergabung dengan KKB?


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Membahas mengenai pasca kedatangan Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo yang bermaksud dan bertujuan dalam melihat perkembangan dan kemajuan di tanah Cenderawasih, Papua. Kedatangan beliau tidak bermaksud lain dan tidak melenceng dari cita-cita Indonesia yaitu Bersatu Teguh Demi Kesatuan Bangsa.

Hal itu dilandasi dengan keinginan untuk maju dan berkembang di tiap-tiap daerah di Indonesia terutama di Papua. Beliau mendengar selentingan kecil akan keadaan dan kondisi masyarakat yang ada di Papua. Banyak orang bilang bahwa di Papua adalah Pulau yang sangat tertinggal akan kemajuan sosial dan ekonominya. Seorang pemmpin mempunyai tekad yang kuat dalam mengetahui bagaimana kehidupan masyarakatnya dari Sabang-Merauke. Untuk itu kedatangannya guna melihat dan membuktikan apakah benar keadaan Papua seperti hal tersebut?? Setelah berkunjung dalam rangka Kunjungan Kerja tersebut, Joko Widodo mengataan bahwa keadaan alam dan keadaan sosial maupun ekonomi masyarakat Papua sangatlah melimpah ruah. Tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang yang memang belum benar-benar ke Papua.

Saat ini Papua sangat-sangatlah maju, dimana masyarakatnya mempunyai tekad yang tinggi untuk berkembang lebih jauh kedepan demi perkembangan dan pembangunan di Tanah Papua. Bukan itu saja, unsur pemimpin di Papua sekarang ini telah diduduki oleh putra-putri Papua. Kebanggaan kita sebagai anak bangsa adalah dapat berkembang melalui usaha-usaha kita sendiri selama mempunyai keinginan. 

Mengenai hal-hal yang dibahas diatas, adapun beberapa kelompok yang memang mempunyai keinginan keras untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itulah mengapa Papua selalu terlihat sebelah mata oleh daerah-daerah lain, karena hal itu terjadi akibat ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ada di Papua yang selalu menahan-nahan Papua untuk lebih maju.

Tapi hal itu tidak akan menyurutkan keinginan dari masyarakat Papua yang telah terbuka hati dan pikirannya untuk jauh lebih maju. Tujuan utama dari KKB itu adalah memisahkan diri dari NKRI, karena mereka menilai bahwa tanah Papua ini adalah milik masyarakat Papua dan tidak mau dijajah oleh Indonesia. Masa-masa penjajahan telah berlalu sampai tanggal 17 Agustus 1945 dan telah diputuskan bahwa Indonesia merdeka dari Sabang-Merauke. Mengapa mereka (KKB) selalu bersikeras untuk berkoar-koar meminta ini itu kepada instansi terkait di Papua dalam usahanya untuk menjadikan Indonesia sebagai musuh. 

Sampai-sampai karena tidak selalu didengar oleh pejabat-pejabat di Papua akan tindakan KKB yang konyol tersebut, KKB itu berusaha untuk bertemu dengan Presiden RI untuk meminta kemerdekaan untuk kelompok tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa “hanya Jokowi yang bisa kasih kami kemerdekaan, makanya kami ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo, sehingga kami bisa sampaikan langsung langsung apa yang menjadi permintaan kami, karena kami ingin referendum, bila itu tidak ditanggai, maka kita akan tetap melakukan aksi yang kami sebut Revolusi Total” kata Enden Wanimbo.

Perkataan itu juga diiringi dengan Enden Wanmbo yang memegang pistol dengan menembakkan ke udara yang diikuti oleh anggotanya yang juga memegang senjata api. Tindakan itu sangatlah tidak etis dilakukan, apabila memang menginkan sebuah rapat, maka lakukan dengan baik, bukan dengan tindakan anarkis seperti yang dilakukan oleh Enden Wnimbo.

Dari perkataan tersebut, juga dapat dinilai bahwa anggota KKB dibawah pimpinan Enden Wanimbo bahwa apabila terus tidak disetujui akan kemerdekaan merek, mereka akan melakukan Revolusi total. Dalam hal ini bahwa mereka akan selalu melakukan tindakan anarkis dan kriminal seperti demo yang berujung kematian maupun penembakan yang berujung korban sampai permintaan mereka didengar oleh Presiden RI.

Tentu tindakan tersebut sangatlah merugikan di berbagai pihak akan perbuatan KKB tersebut. Semua pasti mengetahu bahwa hasil pemilu Presiden RI kemarin suaru tertinggi dalam pemiihan Joko Widodo adalah di Tanah Papua. Hal itu disimpulkan bahwa seluruh masyarakat Papua percaya akan kepemimpinan Joko Widodo untuk lebih mengembangkan pembangunan di Papua. Tapi mengapa kelompok kriminal bersenjata yang ada di Papua malah membikin onar dan tidak setuju dengan adanya kepemimpinan Presiden yang baru?? 

Serbuan yang dilakukan oleh Joko Widodo adalah serbuan teritorial yang lebih mengutamakan kebutuhan pangan di Indonesia. Agar nantinya kelompok KKB tersebut akal dan pikirannya tergugah untuk bergabung ke Indonesia dan menilai bahwa mereka akan hidup bahagia dengan Indonesia tanpa kesengsaraan dan tekanan sewaktu mereka bergabung dengan Kelompok Kriminal bersenjata di Tanah Papua.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label