Minggu, 22 Maret 2015

0 Mengenal Lebih Dekat Daerah Perbatasan RI-PNG


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Daerah perbatasan di wilayah paling timur Indonesia adalah Distrik Sota di Kabupaten Merauke, Papua. Mendatangi daerah ujung timur Indonesia tidak hanya sekedar memuaskan jiwa, melainkan juga mampu menyadarkan betapa luas, menarik dan indahnya alam nusantara yang dimiliki Indonesia.

Dalam penandaan perbatasan antara Indonesia dengan Papua New Guinea ini terdapat tugu yang ada di Distrik Sota yang menunjukkan bahwa tugu tersebut adalah pemisah daratan antara Indonesia dan Papua New Guinea. Tugu tersebut berlambangkan Garuda dipuncaknya yang menandakan bahwa KM 0 Indonesia. 

Dilihat dari keberadaan tugu perbatasan tersebut, belok kanan dari tugu Garuda terlihat gerbang besar bertuliskan “Godbye See You Again Another Day” yang berdampingan dengan Pos Penjagaan Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan RI-Papua New Guinea yang saat ini Yonif 613/RJA sedang melaksanakan pengamanan perbatasan Pos Kota Sota. Tak jauh dari keberadaan Pos, terlihat tapal batas Indonesia yang dibangun dengan bentuk tugu kecil bertuliskan “Team Survey Ina”. Dikawasan tersebut juga terdapat sejumlah rumah semut yang mempunyai ukuran besar kira-kira tingginya mencapai sekitar 2 meter.

Distrik Sota berjarak sekitar 1,5 jam dengan menumpang bus dari Ibu kota Kabupaten Merauke yang memiliki motto “Izakod Bekai Izakod Ikai” yang mempunyai Satuh Hati Satu Tujuan. Sepanjang jalan yang bisa dibilang belum sempurna pengerjaannya terlihat kawasan hutan yang banyaknya rumah-rumah semut dikanan dan kiri jalan. Bukan hanya itu saja yang dapat dilihat, melainkan suasana pedesaan dan hamparan ladang, hutan dan langit yang tampak cerah menghadirkan pesona sendiri di perbatasan timur RI.

Perlu diketahui bahwa sekolah di Sota juga menggunakan bahwa pengantar dimana memakai dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Karena tidak hanya sedikit warga Papua New Guinea yang berguru dan minimba ilmu pendidikan hingga tingkat SMA di Sota, Indonesia. 

Seperti contoh salah seorang warga Sota yang bernama Otniel Banggu (37) terdengar fasih menggunakan bahsa Inggris saat berbincang meski dia hanya mengaku tamat SMP, saat diwawancarai oleh salah satu penganalisa daerah perbatasan. 

Bukan hanya itu saja, dengan sedikit penjelasan mengenai perbatasan, kita semua dapat mengenal jauh masyarakat perbatasan RI-PNG baik dari adat, alam dan kehidupan berekonomi, sosial dan budaya yang senantiasa selalu menggambarkan keberagamanan dan luasnya Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label