Senin, 11 Juli 2016

0 Kepala Suku Pegunungan Tengah Tolak Tegas Keberadaan ULMWP Dan KNPB Di Papua


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Wamena, Senin (11/07/2016) - ULMWP (United Liberation Movement For West Papua) dan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) merupakan dua organisasi terlarang yang ingin memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Banyak sekali kebohongan yang diumbar kemedia sosial yang membuat masyarakat papua menjadi bingung. Baru-baru ini terdengar kabar bahwa organisasi tersebut akan mengagendakan sidang di Honiara tanggal 13-14 Juli 2016 dalam rangka mendukung ULMWP masuk menjadi anggota MSG (Melanisian Sperhead Group).
Dalam menyikapi hal tersebut para Kepala Suku wilayah pegunungan yang diwakili oleh Tete Naligi Kurisi dan Tete Agus Nikilik Hubi menyatakan menolak keras dengan hadirnya ULMWP dan KNPB diatas Negara Republik Indonesia.
Penolakan tersebut dilontarkan saat wartawan mendatangi kediaman Tete Agus di Jalan Irian Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya. Pada kesempatan tersebut Agus Hubi menyampaikan " Kami tidak kenal apa itu UMLWP dan mereka bilang mewakili rakyat Papua, itu tidak benar. Rakyat yang mana yang mereka bilang, Kami orang Papua dan mewakili masyarakat Papua menyatakan menolak keras dengan hadirnya ULMWP dan KNPB di wilayah Jayawijaya. Rakyat jangan mudah dibohongi oleh aksi mereka karena organisasi tersebut dapat merusak moral dan akhlak generasi muda. Kami menghimbau agar masyarakat jangan turut serta dalam aksi demo yang ujung-ujungnya anarkhis serta membawa bendera dan lambang-lambang radikal separatis", tegas kepala suku.
Hal senada juga disampaikan oleh Tete Naligi Kurisi yang menyampaikan bahwa kita ini sudah merdeka bersama Bangsa Indonesia, banyak pemimpin-pemimpin seperti Gubernur, Pangdam, Kapolda orang asli Papua. Pembangunan di papua sudah sangat maju. Kami tidak paham dengan adanya ULMWP maupun KNPB tersebut. Mari kita sama-sama membangun Papua menjadi lebih baik. Yang saya tau bahwa  mereka hanya sekolompok orang atau boleh dibilang oknum yang dapat merusak moral generasi muda, kami ingin hidup damai dan sejahtera, pungkasnya.

Penyampaian pernyataan Kepala Suku tersebut untuk meredam adanya informasi bahwa pada 13-14 Juli 2016 kelompok tersebut akan melaksanakan demo turun ke jalan. Oleh karena itu Kepala Suku mengajak masyarakat Papua khususnya di wilayah Pegunungan Tengah agar tidak mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label