Selasa, 09 September 2014

0 Laksanakan Dialog Jakarta-Papua Demi Kesejahteraan Masyarakat Papua


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Jayapura -  Juru bicara TPN/OPM, Saul Y. Bomay mengatakan menolak keras dialog Jakarta-Papua yang diancang-ancang oleh sejumlah pihat pada saat konfrensi pers di Prima Garden, Abepura, Selasa (9/9).

Juru bicara ini TPN/OPM ini adalah mantan tahanan/narapidana politik Tanah Papua mengatakan bahwa mereka minta perundingan politik segitiga di bawah pengawasan pihak ketiga. Dengan menghadirkan pelaku utama yakni Amerika Serikat, pelaku kedua Belanda dan pelaku ketiga Republik Indonesia dan pelaku keempat PBB.

Dia juga mengatakan, Jakarta memberikan Otsus, UP4B dan Otsus Plus merupakan sistem dari pembantaian dan pembunuhan terhadap orang Papua. Serta dia juga bertanya “menapa Aceh bisa lepaskan, sedangkan kami (Papua) tidak, ada apakah?

Dengan pernyataannya diatas, pastilah semua semua orang bertanya kembali mengapa dia ingin melepaskan Papua dari Indonesia? Padahal semua orang tahu dan semua negara tahu bahwa Papua itu adalah bagian dari Indonesia. Sedangkan Otsus, UP4B dan Otsus Plus merupakan suatu program pemerintah dan pemerintah pusat untuk memajukan pembangunan di Papua. Tapi salah satu Juru bicara TPN/OPM ini mengatakan bahwa program tersebut merupakan sistem dari pembantaian dari pembantaian dan pembunuhan terhadap orang Papua.

Padahal, seluruh masyarakat Papua sejahtera dengan adanya program Otus dan UP4B itu. Yang membuat kerusuhan, pembantaian dan pembunuhan itu sendiri disebabkan oleh orang-orang yang berusaha memisahkan Papua itu sendiri. Dan OPM itu sendiri telah menyengsarakan masyarakat Papua.

Selama ini, program tersebut telah berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang sangat besar yang dapat membangun dan menyejahterakan rakyat Papua. Adapun beberapa contoh pembangunan yang dilakukan oleh program tersebut yaitu pembangunan perusahaan-perusahaan, sekolah, rumah sakit. Hal itu delaksanakan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Seluruh pembangunan telah dilaksanakan dan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Anggota OPM tersebut tidak mungkin bisa mempengaruhi masyarakat, karena masyarakat Papua telah sejahtera. Masyarakat hanya ingin sejahtera, bukan kesengsaraan dan dibawah tekanan para pemberontak seperti OPM yang sering menyiksa dan membunuh masyarakat.

Diharapkan dialog tersebut agar tetap dilaksanakan karena dialog tersebut demi kesejahteraan masyarakat Papua serta kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden yang baru yaitu Jokowi-JK agar menindak tegas orang-orang yang berusaha memisahkan Papua dari Indonesia serta orang-orang yang menyiksa masyarakat Papua.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Label