Minggu, 22 Februari 2015

0 Polda terus kejar pelaku penembakan di Lanny Jaya


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura – Kepolisian Daerah Papua terus melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan dua anggota Polres Lanny Jaya pada 28 Juli 2014 di Kali Merah, antara Kampung Nambune-Indawa, Kabupaten Lanny Jaya.

Kabidhumas Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan bahwa pelaku penembakan tersebut ada 12 orang di bawah Pimpinan Purom Okiman Wenda dan Enden Wanimbo. Dua diantaranya sudah ditangkap dan 10 orang lainnya masih dalam pengejaran.

Dari dua orang yang sudah ditangkap, Tim Khusus Polda Papua telah melakukan rekonstruksi beberapa bulan lalu terhadap pelaku penembakan dua anggota Brimob tersebut.

Keterangan dari kedua orang setelah dilakukan rekonstruksi, sudah jelas bahwa penembakan itu sudah direncanakan sebelumnya. Nama-nama rekan mereka yang ikut dalam aksi itu juga sudah mereka sebutkan. Untuk itu rekonstruksi untuk menyesuaikan dengan kejadian.

Hingga kini proses penyidikan terhadap dua pelaku penembakan dan juga masih terus melakukan penyidiknya terhadap rekan-rekan mereka yang kini belum dilakukan penangkapan.

Mereka belom DPO dan semuanya masih TO. Selama ini beberapa pentolan mereka sudah diketahui wajahnya. Hanya saja para anggotanya belum. Polisi hanya tau nama mereka, tapi belum punya gambaran wajahnya.

Pengakuan dua pelaku yang ditangkap, pimpinan mereka sudah sering keluar masuk hutan ke kota. Hanya saja polisi tak tahu kapan waktunya mereka keluar dari markas mereka.

Mereka memang kelompok yang ada di Lanny Jaya. Mereka berpindah-pindah lokasi, dari satu distrik satu ke distrik lainnya. Tapi masih di wilayah tersebut. Sementara ke-10 nama pelaku penembakan tersebut diantaranya, Purom Okiman Wenda, Enden Wanimbo, Oni Wonda, Tier Wonda, Imu Wonda, Yam Dua Tabuni, Kuloi Wonda. Sedangkan dua yang berhasil ditangkap yakni Nasimin Wonda dan Wuyungga Tabuni.

Diharapkan kepada pihak kepolisian agar segera menangkap semua pelaku penembakan tersebut, agar kondisi masyarakat Papua kembali kondusif. Dan juga diharapkan kepada seluruh masyarakat Papua agar apabila mengetahui agar segera melaporkan kepada pihak TNI/Polri.

Senin, 16 Februari 2015

0 Polisi Gerebek Pertemuan KNPB di Nabire


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Kabidhumas Polda Papua, Kombes Pol Patrige menginformasikan bahwa Polres Nabire melakukan penggerebekan dan penggeledahan di sebuah rumah yang menjadi tempat berlangsungnya pertemuan kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di jalan SMK Pertanian, Girimulyo Nabire, Senin (16/2) pukul 12.00 WIT. 
 
Dalam penggeledahan tersebut, puluhan anggota KNPB yang sedang melakukan pertemuan langsung bubar dan melarikan diri kea rah bukit-bukit yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) serta menyeberangi Kali Harapan. Namun Kapolres Nabire, AKBP HR Situmeang memerintahkan untuk tidak mengejar mereka.

Dalam penggerebekan tersebut Polres Nabire menyita surat-surat dan dokumen KNPB, Peta perencanaan KNPB bergambar 2 bendera BK, tripleks bergambar BK, 7 bilah sajam, 3 busur dan 41 anak panah, 15 potong pakaian bermotif loreng serta gambar BK, 2 tas noken KNPB, 4 pasang sepatu laras dan 2 buah spanduk KNPB.

Kepolisian juga menyita HP dari masing-masing delegasi yaitu delegasi KNPB Kaimana 2 unit HP, Delegasi Sorong 12 unit HP, Delegasi Numbai unit HP, Delegasi Fakfak 3 unit HP, Delegasi Timika 4 unit HP, Delegasi pusat 9 unit HP, Delegasi Manokwari 3 unit HP, Delegasi Wamena 2 Unit HP dan Delegasi Sentani 19 unit HP, termasuk 6 unit sepeda motor dan 1 unit Kamera Merk Sony.

Polisi juga menyita dokumen yang berisi 2 buah proposal berisi Panitia Pelaksanaan Musyawarah Nasional di Nabire, 4 buah proposal panitia konferensi KNPB wilayah Nabire, 7 buah selebaran surat pemberitahuan damai, 2 buah undangan KNPB Nabire dalam rangka pembenahan struktur KNPB dan 4 buah permintaan sumbangan berbentuk selebaran dari TNP/OPM.

Adapun warga yang berada di sekitar TKP juga ikut diamankan untuk dimintai keterangan atas kegiatan KNPB tersebut yaitu KY (16), ZY (22) dan YM (15). Pada saan penggerebekan itu sendiri, diketahui ada beberapa aktivis KNPB seperti ketua KNPB Nabire SK. Korlap Militansi KNPB Nabire, YK dan jubir KNPB Nabire DG.

Pertemuan tersebut dimungkinkan merupakan rapat pra-pembahasan hari pelaksanaan Kegiatan Rakernas KNPB dan dimungkinkan juga hari H pelaksanaan kegiatan Rakernas KNPB karena dihadiri oleh beberapa delegasi dari Kabupaten lain di Papua dan Papua Barat dan sampai saat ini situasi sudah kondusif.

Terkait tertangkapnya 14 anggota KNPB di pelabuhan Samabusa, Nabire, Minggu (15/2) dinilai tidak akan menyelesaikan persoalan di Papua, sebab pendkatan ini justru akan membuat kondisi di Papua menjadi tidak aman. Oleh sebab itu, solusi terkahir adalah perlunya dialog tingkat tinggi antara Jakarta dan Papua untuk menyelesaikan persoalan di Papua.

Selasa, 10 Februari 2015

0 Musyawarah Lebih Baik Daripada Pemalangan


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Telah terjadi pemalangan jalan yang dilakukan oleh Keluarga Bapak A. P. Youw yang bertempat di depan kediaman Drs. Anselmus P. Youw Wakil Ketua DPRD Kab. Nabire Jl. Pepera Kab. Nabire Prov Papua (10/02).

Pemalangan tersebut dilakukan oleh keluarga Bpk A. P. Youw dalam rangka menuntut kejelasan tentang pemanggilan Bpk A. P. Youw (Mantan Bupati Kab. Nabire) oleh pihak Tipikor Jayapura terkait kasus korupsi penandatanganan perjanjian pengadaan 4 unit mesin PLTD pada tahun 2003.

Dalam tindak pemalangan jalan tersebut dipimpin oleh Sdri. Diana Youw (koordinator) dan diikuti oleh ±20 orang yang diduga seluruh orang yang melakukan pemalangan adalah keluarga dari Bpk A. P. Youw.

Dalam hal ini tindakan pemalangan tersebut tidak perlu dilakukan, karena tindakan pemalangan merupakan tindakan anarkis. Hal tersebut akan memicu terjadinya hal yang tidak diinginkan yang bisa-bisa akan menimbulkan jatuhnya korban.

Apabila memang terdapat masalah yang memang susah untuk diselesaikan, lebih baik diselesaikan dengan cara musyawarah sampai mendapatkan jalan keluar dalam penyelesaian masalah.

Seperti salah satu contoh yang dilakukan oleh keluarga Bpk A. P Youw yang melakukan pemalangan jalan tersebut. Apabila berkelanjutan, maka akan terjadi hal-hal yang merugikan banyak pihak juga akan merugikan keluarga yang melakukan tindakan tersebut.
Contoh kejadian negatife dari pemalangan tersebut yaitu bila pemalangan tersebut dihentikan oleh anggota TNI/Polri dan dari pihak keluarga tidak terima dan emosi, maka akan terjadi suatu kekontrasan dalam melangkah dan akan terjadi konflik yang dapat menimbulkan korban.

Untuk itu, diharapkan kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat Papua agar lebih memikirkan lebih matang tindakan yang akan diambil. Lebih baik mengambil jalan damai, kepala dingin dan musyawarah daripada mengambil langkah untuk melakukan pemalangan yang berujung korban.

0 Rekontruksi Kasus Penembakan 2 Anggota Brimob


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Pasca kasus penembakan dan pencurian senjata api oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kali Merah antara Kampung Nembune-Indawa, Kabupaten Lanny Jaya yang mengakibatkan 2 anggota Polres tewas ditempat (28/7), Tim Khusus Polda Papua melakukan Reposisi/Rekonstruksi.

Rekontruksi yang dilakukan tim Khusus Polda Papua yang dipimpin langsung Wadir reskrim Umum, AKBP Nur Habri dan dihadiri Kabid Humas Polda Papua yang berlangsung di jalan masuk Kampung Buton, Skyline, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Rekontruksi juga dilakukan sebanyak 10 adegan yang diperagakan dengan melibatkan dua tersangka yang berhasil ditangkap oleh Tim Khusus Polda Papua setelah terjadinya penembakan terhadap dua anggota Polres Lanny Jaya.

Kedua tersangka tersebut merupakan pimpinan Purom Okiman Wonda, yang selama ini beraksi di Kabupaten Lanny Jaya. Keduanya yakni, Wuyungga Tabuni, dan Nesmin Wonda.
Adegan pertama,  sepuluh kelompok Kriminal Besenjata (KKB) melakukan rapat di rumah Enden Wanombo Pimpinan KKB pada tanggal, 27 Juli 2014 malam hingga pagi, tanggal 28 Juli. Ke sepuluh kelompok tersebut diantaranya, Purom Okiman Wenda (Pimpinan KKB), Enden Wanimbo (Pimpinan KKB), Oni Wonda alias Oniara, Tier Wonda, Imu Wonda, Yam
Dua Tabuni, Kuloi Wonda, Nasimin Wonda, Ingge Wonda, Bagaya dan Wuyungga Tabuni.
Dari hasil rapat tersebut, mereka telah dibagi tugas dari Purom Okiman Wenda sebelum menuju ke lokasi sasaran. Selanjutnya, mereka berkumpul di daerah Kali Merah antara Kampung Nambune-Indawa.

Adegan kedua, para tersangka bekumpul di samping jalan tempat mereka melakukan penembakan. Kemudian Agenda ketiga dan keempat tiba di lokasi penembakan dengan posisi standby terhadap sasaran mereka.

Adegan ke lima, Ingge Wonda alias Geo menunggu kedatangan mobil polisi yang mereka incar,  untuk standby menghubungi pimpinan mereka Purom Okiman Wenda. Tak kemudian, anggota Polres Lanny Jaya sebanyak 8 orang melakukan patroli dengan menggunakan mobil Strada menuju distrik Indawa.

Kedelapan anggota tersebut yakni, Bripda Yoga menggunakan senjata Revolver, Brigpol Ronald menggunakan Senjat V2 sabara, Briptu Hiskia menggunakan Moser 3 Butir, Briptu Rivaldo menggunakan SSI V 5, Bripda Alex Numberi menggunakan senjata US Carabine, Bripda Molkon menggunakan senjata AK Rusian, Bripda Zulqlifli menggunakan senjata V2 dan Bripda Marinus (V2 Sabara).

Adegan kesembilan tim patroli tiba dilokasi dan langsung dilakukan penembakan pertema oleh Tier Wonda dalam mobil, disusul Imu Wonda.

Kemudian, mereka melakukan penembakan secara serentak di dalam mobil tersebut.
Penembakan itu,  Bripda Zulqlifli tewas setelah ditembak oleh para pelaku, dengan posisi tengkurap. Sementara Sopir bernama Bripda Yoga juga tewas setelah berusaha keluar dan lari dalam mobil yang dikemudikannya.

Adegan ke sepuluh, serangan kontak senjata pun terjadi dan 6 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri. Namun tiga orang diantaranya mengalami luka tembak yakni, Bripda Rivaldo, Bripda Alex Numberi, Briptu Hiskia.

Usai pelaku mengeksekusi para korban, salah satu dari kelompok Puro Okiman Wenda bernama, Bagaya Wonda turun dari gunung mengambil senjata Revolver milik Bripda Yoga. Disusul Tier Wonda mengambil senjata monster yang kemudian lari ke hutan.

Secara perlahan, Nasimin Wonda turun lagi dari gunung menuju jalan dan berhasil mengambil senjata  yang berada di samping jalan dan diserahkan kepada Purom Okiman Wenda.

Usai menerima senjata,  Purom Okiman Wenda bersama anggotanya langsung turun mengumpulkan amunisi milik korban yang telah sudah tewas dan mengambil kunci mobil yang telah sudah masuk di jurang. Kemudian mereka melarikan diri ke hutan.

Hanya beberapa menit kemudian, tiba Tim Khusus Polda Papua dan melihat korban sudah meninggal di samping jalan, yang saat itu langsung melakukan pertolongan sambil mengejar para pelaku.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige rekonstruksi yang dilakukan ini berdasarkan hasil perkembangan penenagkapan terhadap tiga anggota KKB anak buah dari Enden Wanimbo di Wamena.

“Rekonstruksi ini dilakukan, karena dua orang yang terlibat terhadap penembakan dua anggota Polres Lanny Jaya sehingga untuk melengkapi data harus dilakukan rekonstruksi, guna mempermudah penuntutan oleh pihak ke jaksaan  hingga dipengadilan,” katanya di lokasi kejadian.

Menurutnya, rekonstruksi guna mengetahui terjadinya kasus penembakan anggota Polisi pada 28 Juli 2014 lalu di Pirime, Lanny Jaya disaat anggota Polres Lanny Jaya melakukan patrol dari Pireme ke salah satu distrik yang berbatasan dengan Wamena.

“Ini dilakukan karena sudah ada pengakuan dari kedua tersangka dan mereka terlibat langsung dalam penembakan tersebut. Pembuktian itu tidak cukup sehingga harus dilakukan dengan rekonstruksi yang hari ini dilakukan dengan 10 adegan yakni, mulai dari tahap awal  yaitu

mulai rencana melakukan penyerangan hingga melakukan penembakan dan mengambil senjata milik anggota yang sudah meninggal dunia,” katanya.

Disisi lain, rekosntruksi untuk meyakinkan penyidik, karena pengakuan dari kedua tersangka  yakni Wuyungga Tabuni dan Nasiman Wonda sudah sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

Kedua tersangka memiliki peran yang cukup straegis yaitu melakukan eksekusi dan mereka juga mengambil 4 pucuk senjata anggota yang meninggal akibat terkena tembak oleh mereka. Disinggun jarak tembak yang dilakukan KKB persis di pinggir jalan dimana KKB juga melakukan penembakan terhadap rombongan anggota Brimob yang akan menjemput Sekda Lanny Jaya.

Text Widget

Label