Jayapura (29/1) – Pasca terjadinya kasus yang terjadi di Utikini, Mimika, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan menegaskan bahwa aparat TNI-Polri tidak mengkhawatirkan ancaman perang yang dinyatakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ayub Waker.
Dalam wawancaranya, Pangdam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa beliau tidak menganggap kelompok Ayub Waker akan melaukan tindakan-tindakan yang bertujuan mengancam karena Pangdam XVII/Cenderawasih mengetahui kekuatan amunisi yang dimiliki serta kemampuan kelompok Ayub Waker seperti apa.
Pada Senin lalu, Pangdam XVII/Cenderawasih menggelar pertemuan dengan Pemkab Mimika, PT. Freeport Indonesia dan pihak kepolisian bertempat di Rimba Papua Hotel Timika.
Dalam pertemuan tersebut bertujuan guna mengevaluasi upaya penegakkan hukum pasca peristiwa tewasnya dua anggota Brimob Satgas Pengamanan PT. Freeport. Pangdam menjadikan fokus perhatian semua pihak hingga kini yaitu ekses dari penertiban ribuan pendulang liar di bataran Kali Kabur. Forum komunikasi antar lembaga itu juga dimanfaatkan guna melakukan evaluasi internal bagaimana pengamanan yang dilakukan Polda Papua di area obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia serta bagaimana pelaksanaan operasi perbantuan yang melibatkan prajurit TNI dalam pengejaran KKB Ayub Waker.
Pascanya, dengan adanya penertiban kegiatan dulang butiran emas di Kali Kabur, maka ribuan orang menjadi kaum pengangguran, dan apabila kondisi tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka akan berdampak negatif pada terjadinya Kamtibmas dan meningkatnya angka kriminalitas yang ada di Timika, Papua.
Hal tersebut memiliki dampak yang sangat besar. Dimana selama ini mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah karena mendulang emas di sungai, tetapi kini mereka sudah tidak mempunyai pekerjaan. Itulah yang perlu dijadikan sebagai perhatian dari pemerintah daerah.
Guna mengantisipasi tingginya kriminalitas di daerah tersebut, keterlibatan prajurit TNI dalam tugas operasi penegakkan hukum di bantaran Kali Kabur, Tembagapura semata-mata hanya membantu pihak kepolisian dalam menjalankan fungsi polisonil.
Sumber : http://regional.kompasiana.com/2015/01/29/pangdam-seberapa-kuat-kemampuan-mereka-kkb-720152.html
Dalam wawancaranya, Pangdam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa beliau tidak menganggap kelompok Ayub Waker akan melaukan tindakan-tindakan yang bertujuan mengancam karena Pangdam XVII/Cenderawasih mengetahui kekuatan amunisi yang dimiliki serta kemampuan kelompok Ayub Waker seperti apa.
Pada Senin lalu, Pangdam XVII/Cenderawasih menggelar pertemuan dengan Pemkab Mimika, PT. Freeport Indonesia dan pihak kepolisian bertempat di Rimba Papua Hotel Timika.
Dalam pertemuan tersebut bertujuan guna mengevaluasi upaya penegakkan hukum pasca peristiwa tewasnya dua anggota Brimob Satgas Pengamanan PT. Freeport. Pangdam menjadikan fokus perhatian semua pihak hingga kini yaitu ekses dari penertiban ribuan pendulang liar di bataran Kali Kabur. Forum komunikasi antar lembaga itu juga dimanfaatkan guna melakukan evaluasi internal bagaimana pengamanan yang dilakukan Polda Papua di area obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia serta bagaimana pelaksanaan operasi perbantuan yang melibatkan prajurit TNI dalam pengejaran KKB Ayub Waker.
Pascanya, dengan adanya penertiban kegiatan dulang butiran emas di Kali Kabur, maka ribuan orang menjadi kaum pengangguran, dan apabila kondisi tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka akan berdampak negatif pada terjadinya Kamtibmas dan meningkatnya angka kriminalitas yang ada di Timika, Papua.
Hal tersebut memiliki dampak yang sangat besar. Dimana selama ini mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah karena mendulang emas di sungai, tetapi kini mereka sudah tidak mempunyai pekerjaan. Itulah yang perlu dijadikan sebagai perhatian dari pemerintah daerah.
Guna mengantisipasi tingginya kriminalitas di daerah tersebut, keterlibatan prajurit TNI dalam tugas operasi penegakkan hukum di bantaran Kali Kabur, Tembagapura semata-mata hanya membantu pihak kepolisian dalam menjalankan fungsi polisonil.
Sumber : http://regional.kompasiana.com/2015/01/29/pangdam-seberapa-kuat-kemampuan-mereka-kkb-720152.html