Rabu, 28 Januari 2015

0 Pangdam : Seberapa Kuat Kemampuan Mereka (KKB)


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura (29/1) – Pasca terjadinya kasus yang terjadi di Utikini, Mimika, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan menegaskan bahwa aparat TNI-Polri tidak mengkhawatirkan ancaman perang yang dinyatakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ayub Waker.



Dalam wawancaranya, Pangdam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa beliau tidak menganggap kelompok Ayub Waker akan melaukan tindakan-tindakan yang bertujuan mengancam karena Pangdam XVII/Cenderawasih mengetahui kekuatan amunisi yang dimiliki serta kemampuan kelompok Ayub Waker seperti apa.



Pada Senin lalu, Pangdam XVII/Cenderawasih menggelar pertemuan dengan Pemkab Mimika, PT. Freeport Indonesia dan pihak kepolisian bertempat di Rimba Papua Hotel Timika.



Dalam pertemuan tersebut bertujuan guna mengevaluasi upaya penegakkan hukum pasca peristiwa tewasnya dua anggota Brimob Satgas Pengamanan PT. Freeport. Pangdam menjadikan fokus perhatian semua pihak hingga kini yaitu ekses dari penertiban ribuan pendulang liar di bataran Kali Kabur. Forum komunikasi antar lembaga itu juga dimanfaatkan guna melakukan evaluasi internal bagaimana pengamanan yang dilakukan Polda Papua di area obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia serta bagaimana pelaksanaan operasi perbantuan yang melibatkan prajurit TNI dalam pengejaran KKB Ayub Waker.





Pascanya, dengan adanya penertiban kegiatan dulang butiran emas di Kali Kabur, maka ribuan orang menjadi kaum pengangguran, dan apabila kondisi tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka akan berdampak negatif pada terjadinya Kamtibmas dan meningkatnya angka kriminalitas yang ada di Timika, Papua.



Hal tersebut memiliki dampak yang sangat besar. Dimana selama ini mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah karena mendulang emas di sungai, tetapi kini mereka sudah tidak mempunyai pekerjaan. Itulah yang perlu dijadikan sebagai perhatian dari pemerintah daerah.



Guna mengantisipasi tingginya kriminalitas di daerah tersebut, keterlibatan prajurit TNI dalam tugas operasi penegakkan hukum di bantaran Kali Kabur, Tembagapura semata-mata hanya membantu pihak kepolisian dalam menjalankan fungsi polisonil.

Sumber : http://regional.kompasiana.com/2015/01/29/pangdam-seberapa-kuat-kemampuan-mereka-kkb-720152.html

0 Gabungan TNI-Polri Tangkap 3 Anggota KNPB yang Membawa 500 Butir Amunisi


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura – Tim Gabungan Tni-Polri menangkap 3 (tiga) anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada Rabu (28/1) pagi diareal PTC Entrop dimana ketiga anggota KNPB tersebut memiliki ratusan amunisi.



Ketiga anggota KNPB tersebut berinisial AJ, RW dan FK yang sebelumnya penangkapan sempat diwarnai dengan tembakan peringatan kepada tersangka yang burusaha melarikan diri. Ketiga tersangka langsung dibawa ke ruang Reskrim Umum Polda Papua guna dilakukan pemeriksaan.



Alhasil dari data yang dikumpulkan, tim gabungan TNI-Polri berhasil menyita sekitar 500 butir amunisi RW yang beralamat di Ekspo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Tim khusus Polda Papua juga mengamankan barang bukti 1 unit mobil Toyota Kijang Inova berwarna abu-abu dengan nomor polisi DS 1965 AY yang saat ini diamankan di Mapolda Papua.



Juru bicara Polda Papua Kombes Pol Patrige membenarkan adanya penangkapan terhadap tiga anggota KNPB militan yang diduga terlibat menjual amunisi terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB).



Penangkapan terhadap AJ (30 th), RW (30 th), dan FK (20 th) merupakan pengembangan pasca ditangkapnya tiga orang yang diduga anggota kelompok bersenjata di Wamena, Jayawijaya. Ketiga orang tersebut merupakan anggota KNPB militan yang bergerak di Kota Jayapura dan dihutan yang dalam artian bahwa mereka bergerak dimana saja dan mempunyai hubungan dengan kelompok lain yang berseberangan dengan NKRI.

Dalam penangkapan tersebut diduga 4 anggota oknum TNI terlibat dalam penjualan amunisi tersebut kepada kelompok TPN/OPM pimpinan Puron Wenda yang beraksi di Kabupaten Lanny Jaya – Papua. Salah satu dari keempat oknum tersebut sempat diamanakan di Mapolda Papua dan selanjutnya dijemput Pomdam XVII/Cenderawasih.

Dari pengembangan sebelumnya, Minggu (25/1) RW (anggota KNPB) melakukan transaksi jual beli 500 butir amunisi kepada oknum anggota TNI. dan hasil pengembangan, gabungan TNI-Polri mengamankan seorang anggota TNI AD karena diduga terlibat dalam transaksi penjualan amunisi tersebut.

Kehadiran Pomdam XVII/Cenderawasih di Polda Papua ada kaitannya dengan kasus yang ditangani POM. Jikalau ada orang sipil yang ditangkap polisi, maka rekan dari TNI juga tetap meonitor untuk kasus-kasus yang mereka tangani.

Melalui pesan singkatnya melalui sms kepada salah satu wartawan media sosial Papua, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap. Melainkan yang ditangkap oleh tim gabungan TNI-Polri yaitu AJ dari Membramo tengah dan FK dari Tolikara. Pangdam juga merasa senang akan terbongkarnya sindikat-sindikat penjual munisi ke OPM.

Selasa, 27 Januari 2015

0 Penolakan Pembangunan Mako Brimob Berawal “Fitnah”


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Membahas kembali keamanan di Papua yang memang bertujuan untuk mencapai Papua Damai. Kita sebagai warga yang benar-benar lahir dan besar di Tanah Papua, pastinya lebih merasa aman dan tenteram dalam melakukan kegiatan maupun kegiatan sosial, meskipun orang-orang di Indonesia bagian Barat menilai bahwa Papua adalah pulau anarki. Itu hanya penilaian semata sebagian besar orang yang memang belum pernah tahu keadaan, situasi dan kondisi di Papua.

Mengenai keamanan, di Papua memang telah banyak dilakukan maupun didatangkan satuan penugasan pengamanan dari TNI-Polri seperti menjaga perbatasan atau satuan penugasan pengamanan daerah rawan. Di daerah Papua banyak titik-titik yang rawan akan adanya penimbul situasi yang di lakukan oleh kelompok separatis bersenjata. Untuk itu, dalam hal ini Presiden RI adalah penglima tertinggi di pemerintahan Republik Indonesia menekankan bahwa masyarakat memang harus dilindungi dari hal-hal yang mengancam keselamatan.

Pos-pos jaga dan satuan-satuan keamanan TNI-Polri banyak didirikan guna melakukan keamanan. Karena diketahui bahwa terdapat kelompok separatis bersenjata yang selalu mengancam keamanan dan melakukan teror.

Apabila pos penjagaan maupun Markas Komando tidak didirikan, apa jadinya keselamatan masyarakat tanpa adanya perlindungan dari TNI-Polri. Seperti yang baru terjadi beberapa waktu lalu bahwa mahasiswa, pemuda dan masyarakat yang dipimpin oleh Alius Asso berdemo dan menyampaikan penolakan rencana pembangunan markas Brimob terbesar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Alius Asso sebagai provokator ini mengatakan bahwa pembangunan Mako Brimob agar tidak dilakukan karena tidak menjamin perlindungan bagi masyarakat, justru pembantaian yang terjadi kepada masyarakat. Baik itu penyiksaan, pemerkosaan dan penembakan sewenang-wenang terhadap masyarakat yang tidak mengetahu persoalan. 

Dari pernyataan Alius Asso diatas sangatlah tidak pantas dan tidak real di lapangan dan bukan fakta yang terjadi sebenarnya. Untuk apa Brimob melakukan penembakan kepada masyarakat, sudah pasti bahwa aparat keamanan bertugas melindungi masyrakat bukan menyakiti masyarakat. 

Aparat keamanan TNI-Polri akan bertindak apabila memang benar-benar terdapat penimbul situasi akan kekerasan seperti perang suku, penembakan, teror dan lain sebagainya yang dapat mengancam keselamatan masyarakat. Kerusuhan itu juga dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin selalu mengacaukan dan membuat onar ditanah Papua. 

Tidaklah perlu seseorang memfitnah aparat keamanan yang mempunyai tugas menjaga negara akan adanya gangguan dari luar maupun dari dalam. Mereka ada karena mereka mempunyai tugas tanggung jawab yang besar untuk hal keamanan.

Untuk itu, apabila memang ingin menyampaikan suaru, tidak perlu dengan mengajak orang banyak untuk berdemo. Berdemo apabila untuk hal positif memang terlihat formal. Tetapi apabila berdemo dalam hal negative seperti penolakan pembangunan Mako Brimob seperti yang dilakukan Alius Asso adalah merupakan suatu hal yang anarkis. 

Pembangunan Mako Brimob bertujuan untuk meningkatkan keamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, bukan fitnah pembantaia kepada masyarakat. (CDK)

Rabu, 14 Januari 2015

0 Harta Karun Wilayah Timur (Papua)


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Dari judul diatas pasti semua orang hanya membaca sepintas kata-kata Papua itu. Tetapi kebanyakan orang maupun beberapa orang yang ingin mengetahui apa isi dari kata Papua pasti tertarik dan ingin membacanya. Salah satu contoh seseorang maupun kelompok orang yang senang menjelajah alam yang sering disebut BagPacker.

Dari ketertarikan membaca buku-buku mengenai keadaan alam yang ada di papua, pasti tergugah hati mereka untuk sekali-kali menelusuri tapak kaki masyarakat Papua. Dibandingkan dengan pulau-pulau di Indonesia memang pulau Papua saja yang masih belum menampakkan keseluruhan wisata alam. Karena Papua adalah Pulau Kotak Harta Karun yang tersembunyi di wilayah Timur.

Sebagian orang yang memandang sebelah mata Papua, pasti akan menilai Papua itu biasa-biasa saja yang melihat bahwa keadaan masyarakat di Papua sangatlah jauh dari kata cukup. Hidup miskin, hidup yang masih bergantung kepada alam sampai-sampai menilai bahwa orang Papua tidak suka untuk mengenakan pakaian.

Jangan salah menilai itu, pasti orang yang telah berkunjung ke Papua akan berkata lain dari itu. Mereka akan berkata “ternyata Papua tidak seperti apa yang kita bayangkan sebelah mata”. Pasti dan pasti kata-kata itu yang akan terlontar dari mulut ke mulut sebagai manusia sosial.

Sekarang apabila kita melihat kedalam hutan atau pedalaman, okelah!! Memang masih terdapat beberapa orang maupun suku yang masih Belum Mau untuk berkembang lebih maju. Semua masih mempunyai alasan yang tepat dalam menutupi itu. Para kepala suku pasti menegaskan bahwa masyarakat pedalaman masih kental akan adat yang diturunkan dari nenek moyang dimana kesannya bahwa adat tersebut adalah pesan leluhur yang harus diturunkan kepada anak cucunya. Itu beberapa contoh kehidupan yang sederhana.

Bila kita tarik jauh ke kota, banyak orang Papua yang telah sukses dalam memenuhi kebutuhan ekonomi maupun sosial. Bahkan sampai-sampai ada orang-orang Papua kini yang menjadi artis Papan atas Broo..!! kita lihat Funky Papua. Siapa yang tidak senang dengan gaya dan tingkah laku mereka yang konyol dan kocak. Mereka anak asli Papua yang lahir besar di Papua yang merantau ke kota Metropolitan yaitu Jakarta dengan membawa nama daerah mereka yaitu PAPUA.


Berbangga jadi orang Papua, karena tidak di semua daerah memiliki kehidupan yang berbeda dalam satu tempat. Itulah kelebihan dari Papua. Apalagi bila kita telisik lebih dalam, kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan ilmu pasti akan kehabisan kata-kata untuk menulis dalam menuangkan pesona alam, kehidupan masyarakat dan adat serta suku di tanah Papua.

Text Widget

Label