Sabtu, 21 November 2015

0 CI : Duniapun Tak Akan Memandang Usaha Kelompok Separatis Bersenjata Papua “Percuma”


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Membahas dengan adanya isu-isu yang tersebar di media sosial seperti pemberitaan miring atau tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi kini semakin marak beredar. Dilihat dari usaha salah satu kelompok yang berseberangan dengan Ideologi maupun pemerintahan Indonesia yaitu kelompok separatis di tanah Papua. Terdapat beberapa kelompok separatis di Papua yang selalu berjuang untuk membebaskan Papua dari bingkai Negara Kesatua Republik Indonesia. Kelompok tersebut tersebar di beberapa tempat dan seluruh anggota kelompok tersebut berada di berbagai wilayah di Papua maupun Papua Barat.

Dapat kita nilai atau tebak bahwa kelompok yang selalu memperjuangkan Papua pecah dari NKRI adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Kelompok tersebut mempunyai tugas masing-masing untuk medukung para pejuang untuk memisahkan diri dari NKRI.

Kelompok OPM sendiri sering melakukan operasi maupun teror-teror di wilayah Papua, sedangkan KNPB selalu melakukan demo-demo anarkis di wilayah Papua Barat.

Kedua kelompok ini saling mengimbangi satu sama lain untuk bersatu memisahkan diri dari NKRI. Terdapat beberapa usaha-usaha mereka untuk berkoar-koar di dunia maya. Seperti pembuatab berita dimana mereka mahir dalam memutarbalikkan fakta yang benar-benar tidak terjadi.

Salah satu berita terhangat saat ini adalah berita mengenai “AS Siap Siaga Kirim Pasukan untuk Memerdekakan Papua” dimana berita ini adalah berita yang sudah tersebar pada 20 Februari 2012. Dan kini berita tersebut diangkat lagi oleh salah satu website yang mendukung pemisahan Papua. Sudah berapa lama berita itu dibuat??? “Ya, berita tersebut sudah 3 tahun lamanya di unggah di situs website maupun blogspot, dan kini beredar kembali tanggal 15 November  2015”. Ungkap salah satu penulis pengamat perkembangan di Papua (CI).

“Berita tersebut terupdate tidak jauh berbeda dengan berita yang tertulis pada tanggal 20 Februari 2015, dan sekarang (15 November 2015) hanya merubah foto saja, itupun foto yang diunggah adalah hasil editing yang menurut saya kurang profesional dalam memperhalus editan foto”, jelasnya.

Terungkap bahwa berita itu hanyalah salah satu usaha dari kelompok berseberangan yang ingin selalu membuat gempar di Bumi Papua. Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa “AS akan mengerahkan pasukannya di Darwin guna melindungi Papua, jika Indonesia nantinya menlak kemerdekaan Papua yang disahkan PBB secara sepihak”.  

Apabila ditelusuri, bahwa Australia berada di Darwin sebenarnya adalah untuk membendung Cina, Bukan untuk ke Papua dan membantu pembebasan Papua.

Disini sangat terlihat bahwa kelompok ataupun penulis berita (OPM) tersebut ingin mengadu domba antara Indonesia dan Kelompok Separatis tersebut dengan membawa dukungan dari Australia.

Sangat keras usaha yang dilancarkan oleh Kelompok OPM dan KNPB yang dilancarkan sehingga berita 3 tahun lalu diunggah kembali dalam salah satu situs blogspot dengan mengumbar berita miring.


Dalam berita tersebut terdapat kata-kata “alasan mengapa masalah Papua tidak pernah selesai, karena pemerintah selalu menggunakan cara represif dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Sedangkan cara pendekatan lainnya kurang maksimal, sebab tim yang dibentuk selalu saja tidak bekerja dengan semestinya”.

Bila anda(pembaca) menanggapi serius akan beredarnya berita tersebut atau statemet diatas, silahkan telusuri hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk memajukan Papua. Dana Otsus telah diberikan dalam melancarkan pembangunan di Papua. Pejabat-pejabat di Papua pun adalah seorang Putra-Putri Asli Papua, karena Putra-Putri asli Papua itu sendiri tahu dan paham situasi yang ada di Papua dan akan selalu berusaha membuat Papua semakin maju.

Bila dilihat dari pihak sebelah (yang tertuju pada kelompok OPM dan KNPB), apa yang selalu mereka perbuat??? “Mereka hanya bisa nembak-nembak orang yang gak bersalah, neror orang terus kerjanya, apalagi anggota TNI-Polri yang bertugas di pedalam Papua yang bertugas untuk meningkatkan keamanan pun mereka tembak sampai mati” ujarnya (CI).

“Semua orang tahu bahwa tugas TNI-Polri mengatur keamanan dan perdamaian di Papua, Kok ditembak?? Itu berarti bahwa OPM yang selalu menginginkan perselisihan agar Papua terlihat di mata dunia itu tidak aman. Gitu kok ngomong TNI-Polri selalu menggunakan kekuatan senjata, apa tidak keliru?”

Jikalau anggota TNI-Polri melakukan penembakan itu berarti bahwa mereka dalam posisi terdadak untuk pengamanan warga dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sudah berapa banyak korban yang menjadi kekejaman dari kelompok OPM dan KNPB. Apabila salah satu anggota OPM atau KNPB mati tertembak, kelompok tersebut selalu berkoar-koar Hak Asasi Manuasia (HAM) tetapi mereka seenak sendiri melakukan teror maupun penembakan kepada masyarakat yang tidak bersalah sehingga membuat kondisi tidak kondusif.


Sudah jelas dimata dunia bahwa kelompok OPM dan KNPB sangatlah kejam. “Walaupun mereka (OPM dan KNPB) selalu mempengaruhi beberapa negara, tetapi di lingkup Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mereka hanyalah kelompok pengemis yang meminta perhatian saja” Jelas CI.

Rabu, 06 Mei 2015

0 Kedatangan Ke Dua Kalinya, Bukti Kepedulian Presiden Kepada Masyarakat Papua


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Rencana kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Papua untuk kedua kalinya merupakan salah satu kepedulian besar Bapak Negara ini untuk seluruh rakyatnya yang ada di Wilayah Papua. Kabarnya Presiden akan berada di Papua selama 2 hari yaitu pada tanggal 8-9 Mei. Kedatangan tersebut dimaksudkan dalam rangka mengikuti Panen Raya di Merauke, peresmian kabel serat optik, penyerahan kartu KIS, peletakan batu pertama pembangunan jembatan Holtekamp, dan peresmian pembangunan Kampus IPDN.

Kedatangan presiden Jokowi beserta rombongan ini sangat di tunggu-tunggu seluruh masyarakat Papua. Karena kabarnya, banyak masyarakat Papua yang sangat banyak berharap kepada bapak Presiden agar mampu membantu rakyatnya yang ada di Papua untuk hidup lebih baik dan lebih sejahtera lagi.

Sebagai persiapan menjelang kunjungan Jokowi, baik TNI maupun Polri telah melaksanakan berbagai kegiatan pengamanan di sejumlah daerah yang akan di datangi oleh bapak Presiden di Papua. Seperti mengamankan daerah yang dinilai rawan terjadi konflik atau kekacauan yang sering dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Disinggung soal sistem pengamanan mengingat Presiden Jokowi dikenal sangat dekat dengan masyarakat, TNI dan Polri sudah menyediakan rencana khusu pengamanan yang akan dilaksanakan dilapangan. Karena presiden termasuk dalam obyek yang harus diamankan dan menjadi simbol negara Indonesia yang kita cintai ini.

Dalam kunjungannya kali ini, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Pasar Baru Phaaraa, fasilitas PON XX tahun 2020 di Kampung Harapan, dan fasilitas IPDN di Buper Waena. Setelah mencanangkan jembatan Holtekamp, Jokowi akan secara resmi memberikan Kartu KIS dan KPS di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, dan meresmikan jaringan kabel serat optik di Kayu Batu.


Dengan itu, di beritahukan kepada seluruh masyarakat Papua yang akan menerima kunjungan Presiden agar tetap dalam kondisi terkontrol serta mewaspadai hal-hal yang bersifat membuat rusuh kunjungan tersebut. Dengan harapan besar masyarakat agar tidak terrprovokasi dengan pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut, agar dalam kunjungan Presiden untuk ke dua kalinya ini dapat berjalan dengan baik, aman, tentram dan membuat bangga bapak Presiden kita.

Minggu, 22 Maret 2015

0 Mengenal Lebih Dekat Daerah Perbatasan RI-PNG


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Daerah perbatasan di wilayah paling timur Indonesia adalah Distrik Sota di Kabupaten Merauke, Papua. Mendatangi daerah ujung timur Indonesia tidak hanya sekedar memuaskan jiwa, melainkan juga mampu menyadarkan betapa luas, menarik dan indahnya alam nusantara yang dimiliki Indonesia.

Dalam penandaan perbatasan antara Indonesia dengan Papua New Guinea ini terdapat tugu yang ada di Distrik Sota yang menunjukkan bahwa tugu tersebut adalah pemisah daratan antara Indonesia dan Papua New Guinea. Tugu tersebut berlambangkan Garuda dipuncaknya yang menandakan bahwa KM 0 Indonesia. 

Dilihat dari keberadaan tugu perbatasan tersebut, belok kanan dari tugu Garuda terlihat gerbang besar bertuliskan “Godbye See You Again Another Day” yang berdampingan dengan Pos Penjagaan Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan RI-Papua New Guinea yang saat ini Yonif 613/RJA sedang melaksanakan pengamanan perbatasan Pos Kota Sota. Tak jauh dari keberadaan Pos, terlihat tapal batas Indonesia yang dibangun dengan bentuk tugu kecil bertuliskan “Team Survey Ina”. Dikawasan tersebut juga terdapat sejumlah rumah semut yang mempunyai ukuran besar kira-kira tingginya mencapai sekitar 2 meter.

Distrik Sota berjarak sekitar 1,5 jam dengan menumpang bus dari Ibu kota Kabupaten Merauke yang memiliki motto “Izakod Bekai Izakod Ikai” yang mempunyai Satuh Hati Satu Tujuan. Sepanjang jalan yang bisa dibilang belum sempurna pengerjaannya terlihat kawasan hutan yang banyaknya rumah-rumah semut dikanan dan kiri jalan. Bukan hanya itu saja yang dapat dilihat, melainkan suasana pedesaan dan hamparan ladang, hutan dan langit yang tampak cerah menghadirkan pesona sendiri di perbatasan timur RI.

Perlu diketahui bahwa sekolah di Sota juga menggunakan bahwa pengantar dimana memakai dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Karena tidak hanya sedikit warga Papua New Guinea yang berguru dan minimba ilmu pendidikan hingga tingkat SMA di Sota, Indonesia. 

Seperti contoh salah seorang warga Sota yang bernama Otniel Banggu (37) terdengar fasih menggunakan bahsa Inggris saat berbincang meski dia hanya mengaku tamat SMP, saat diwawancarai oleh salah satu penganalisa daerah perbatasan. 

Bukan hanya itu saja, dengan sedikit penjelasan mengenai perbatasan, kita semua dapat mengenal jauh masyarakat perbatasan RI-PNG baik dari adat, alam dan kehidupan berekonomi, sosial dan budaya yang senantiasa selalu menggambarkan keberagamanan dan luasnya Indonesia.

Selasa, 03 Maret 2015

0 Panglima TNI Terima Bintang Kehormatan Tentara Malaysia


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentara) dari Pemerintah Malaysia, Senin (9/2/2015), sore.
Penganugerahan Bintang Kehormatan DKAT disematkan langsung oleh Menteri Pertahanan Malaysia Hishamuddin Hussein mewakili Pemerintah Malaysia di Teratai Room Kementerian Pertahanan Malaysia, dimana sebelumnya Panglima TNI menerima Guard of Honor (Upacara Kehormatan Militer) dari Angkatan Bersenjata Malaysia.
Kunjungan Panglima TNI beserta istri dan didampingi Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat serta beberapa pejabat TNI ke Malaysia dalam rangka mengikuti Sidang ke-12 ACDFIM (Asean Chief of Defence Force Informal Meeting) tahun 2015.
Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Lanud TUDM Subang Malaysia disambut oleh Dubes RI di Malaysia Herman Prayitno, Atase Pertahanan RI di Kuala Lumpur Kolonel Arm Yudhy Chandra Jaya, Atase Laut RI di Kuala Lumpur Kolonel Laut (E) Oka Wirayudha,
Atase Udara RI di Kuala Lumpur Kolonel Sus Bustan Jufri, Asisten Athan RI di Islamabad Mayor Chb Sandy Maulana Prakasa dan disambut juga oleh Pihak Angkatan Bersenjata Malaysia Letjen Dato Sri Ackbal Bin Haji Abdul Samad dan Letjen Dato Dr. H. Abdul Rajak Bin Moh Yusof

Minggu, 22 Februari 2015

0 Polda terus kejar pelaku penembakan di Lanny Jaya


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura – Kepolisian Daerah Papua terus melakukan pencarian terhadap pelaku penembakan dua anggota Polres Lanny Jaya pada 28 Juli 2014 di Kali Merah, antara Kampung Nambune-Indawa, Kabupaten Lanny Jaya.

Kabidhumas Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengatakan bahwa pelaku penembakan tersebut ada 12 orang di bawah Pimpinan Purom Okiman Wenda dan Enden Wanimbo. Dua diantaranya sudah ditangkap dan 10 orang lainnya masih dalam pengejaran.

Dari dua orang yang sudah ditangkap, Tim Khusus Polda Papua telah melakukan rekonstruksi beberapa bulan lalu terhadap pelaku penembakan dua anggota Brimob tersebut.

Keterangan dari kedua orang setelah dilakukan rekonstruksi, sudah jelas bahwa penembakan itu sudah direncanakan sebelumnya. Nama-nama rekan mereka yang ikut dalam aksi itu juga sudah mereka sebutkan. Untuk itu rekonstruksi untuk menyesuaikan dengan kejadian.

Hingga kini proses penyidikan terhadap dua pelaku penembakan dan juga masih terus melakukan penyidiknya terhadap rekan-rekan mereka yang kini belum dilakukan penangkapan.

Mereka belom DPO dan semuanya masih TO. Selama ini beberapa pentolan mereka sudah diketahui wajahnya. Hanya saja para anggotanya belum. Polisi hanya tau nama mereka, tapi belum punya gambaran wajahnya.

Pengakuan dua pelaku yang ditangkap, pimpinan mereka sudah sering keluar masuk hutan ke kota. Hanya saja polisi tak tahu kapan waktunya mereka keluar dari markas mereka.

Mereka memang kelompok yang ada di Lanny Jaya. Mereka berpindah-pindah lokasi, dari satu distrik satu ke distrik lainnya. Tapi masih di wilayah tersebut. Sementara ke-10 nama pelaku penembakan tersebut diantaranya, Purom Okiman Wenda, Enden Wanimbo, Oni Wonda, Tier Wonda, Imu Wonda, Yam Dua Tabuni, Kuloi Wonda. Sedangkan dua yang berhasil ditangkap yakni Nasimin Wonda dan Wuyungga Tabuni.

Diharapkan kepada pihak kepolisian agar segera menangkap semua pelaku penembakan tersebut, agar kondisi masyarakat Papua kembali kondusif. Dan juga diharapkan kepada seluruh masyarakat Papua agar apabila mengetahui agar segera melaporkan kepada pihak TNI/Polri.

Senin, 16 Februari 2015

0 Polisi Gerebek Pertemuan KNPB di Nabire


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Kabidhumas Polda Papua, Kombes Pol Patrige menginformasikan bahwa Polres Nabire melakukan penggerebekan dan penggeledahan di sebuah rumah yang menjadi tempat berlangsungnya pertemuan kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di jalan SMK Pertanian, Girimulyo Nabire, Senin (16/2) pukul 12.00 WIT. 
 
Dalam penggeledahan tersebut, puluhan anggota KNPB yang sedang melakukan pertemuan langsung bubar dan melarikan diri kea rah bukit-bukit yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) serta menyeberangi Kali Harapan. Namun Kapolres Nabire, AKBP HR Situmeang memerintahkan untuk tidak mengejar mereka.

Dalam penggerebekan tersebut Polres Nabire menyita surat-surat dan dokumen KNPB, Peta perencanaan KNPB bergambar 2 bendera BK, tripleks bergambar BK, 7 bilah sajam, 3 busur dan 41 anak panah, 15 potong pakaian bermotif loreng serta gambar BK, 2 tas noken KNPB, 4 pasang sepatu laras dan 2 buah spanduk KNPB.

Kepolisian juga menyita HP dari masing-masing delegasi yaitu delegasi KNPB Kaimana 2 unit HP, Delegasi Sorong 12 unit HP, Delegasi Numbai unit HP, Delegasi Fakfak 3 unit HP, Delegasi Timika 4 unit HP, Delegasi pusat 9 unit HP, Delegasi Manokwari 3 unit HP, Delegasi Wamena 2 Unit HP dan Delegasi Sentani 19 unit HP, termasuk 6 unit sepeda motor dan 1 unit Kamera Merk Sony.

Polisi juga menyita dokumen yang berisi 2 buah proposal berisi Panitia Pelaksanaan Musyawarah Nasional di Nabire, 4 buah proposal panitia konferensi KNPB wilayah Nabire, 7 buah selebaran surat pemberitahuan damai, 2 buah undangan KNPB Nabire dalam rangka pembenahan struktur KNPB dan 4 buah permintaan sumbangan berbentuk selebaran dari TNP/OPM.

Adapun warga yang berada di sekitar TKP juga ikut diamankan untuk dimintai keterangan atas kegiatan KNPB tersebut yaitu KY (16), ZY (22) dan YM (15). Pada saan penggerebekan itu sendiri, diketahui ada beberapa aktivis KNPB seperti ketua KNPB Nabire SK. Korlap Militansi KNPB Nabire, YK dan jubir KNPB Nabire DG.

Pertemuan tersebut dimungkinkan merupakan rapat pra-pembahasan hari pelaksanaan Kegiatan Rakernas KNPB dan dimungkinkan juga hari H pelaksanaan kegiatan Rakernas KNPB karena dihadiri oleh beberapa delegasi dari Kabupaten lain di Papua dan Papua Barat dan sampai saat ini situasi sudah kondusif.

Terkait tertangkapnya 14 anggota KNPB di pelabuhan Samabusa, Nabire, Minggu (15/2) dinilai tidak akan menyelesaikan persoalan di Papua, sebab pendkatan ini justru akan membuat kondisi di Papua menjadi tidak aman. Oleh sebab itu, solusi terkahir adalah perlunya dialog tingkat tinggi antara Jakarta dan Papua untuk menyelesaikan persoalan di Papua.

Text Widget

Label