Minggu, 31 Agustus 2014

0 Kabidhumas Polda Papua : Penuduhan Tanpa Bukti adalah Fitnah dan Bisa Diproses Hukum


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura – Tiga kasus kematian yang menimpa tiga orang tokoh Papua yang terjadi beberapa waktu terakhir ini mendapat sorotan dari Sekretaris Komisi A DPR Papua Bidang Hukum dan HAM, Yulius Miagoni. Tiga orang tersebut adalah Kepala suku Moni, Musa Janampa, Kepala Suku Dani Kore Waker dan yang paling anyar adalah penemuan mayat yang diduga Ketua KNPB Srong Raya, Marthinus Yohame.

Yulius mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan data-data dan bukti untuk nantinya dilaporkan ke Komnas HAM Perwakilan Papua atas kematian ketiga orang tersebut. “Musa Janampa yang merupakan sosok Kepala Suku Moni di Timika ditemukan meninggal pada saat kekacauan di Timika beberapa waktu lalu. Semua masyarakat lari pada waktu itu karena peluru dari polisi brutal. Kepala suku ini juga lari sampai belakang gereja dan jatuh disana,” katanya.

“Lalu masyarakat datang kesana melihat kepala suku masih hidup dan kemudian lari lagi meninggalkan kepala suku. Nah, beberapa jam kemudian adasms bahwa kepala suku sudah meninggal dirumah sakit. Pasti polisi yang kasih angkat di mobil, lalu pasti kejadian kematiannya disitu,” papar Yulius saat konferensi pers di Sekretaris Komisi A DPRP, Minggu (31/8).

Selain soal Musa Janampa, Yulius merasa janggal pada kematian Kepala Suku Dani bernama Korea Waker. Penyelidikan polisi yang menetapkan dua tersangka terhadap pembunuhan Korea Waker juga dipertanyakan, karena kronologis kematiannya tidak wajar. Menurutnya, seorang kepala suku ketika hendak keluar dalam kondisi perang, maka pasti akan mengajak anak buahnya.

“Jadi dia mati ketika diajak pergi sama dua orang yang diduga polisi itu. Itu kami pertanyakan. Ataupun dia selingkuh dan mau pergi pasti dia akan beritahukan kepergiannya ke keluarganya atau orang kepercayaannya. Jadi kamu juga mempertanyakan kematian Korea Waker . Kami tidak puas dengan penjelasan kepolisian, anggap saja itu penjelasan akal-akalan,” ucapnya.

Yang terakhir adalah mayat yang di duga Marthinus Yohame , Ketua KNPB Sorong. Yulius menegaskan bahwa kematian yang dialami oleh Marthinus pasti dilakukan oleh orang-orang terlatih. Padahal di Papua, musuh dari orang-orang KNPB seperti Marthinus Yohame adalah aparat keamanan.

“Kami harap Komnas HAM bisa menginvestigasi maslah ini. Kami telah siapkan data-datanya semua untuk nanti kami sampaikan ke Komnas HAM,” tandasnya.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi mengatakan bahw memang diperlukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai proses penyidikan dan penyelidikan modern yang ada di dunia, termasuk yang dilakukan oleh Polri, sehingga penuduhan yang tidak berdasarkan bukti itu seharusnya tidak boleh dilakukan karena bisa menimbulkan fitnah dan bisa di proses secara hukum.

“Kasus Korea Waker misalnya kita minta untuk dilakukan otopsi untuk diketahui penyebab kematian, tetapi malah dibakar oleh pihak keluarga. Begitu pula yang terjadi di Sorong, keluarga minta tidak usah diotopsi. Dan ternyata pembunuhannya Korea Waker kan orang dekat, makannya kita berharap kepada seluruh masyarakat agar mempercayakan kepada polisi untuk dilakukan otopsi,’ tegas Kabidhumas.

Menurut Kabidhumas, laboratorium yang dimiliki oleh Polda Papua bisa mendeteksi penyebab kematian dari seseorang, sehingga tidak terjadi duga menduga dan menyudutkan pihak tertentu, padahal ini adalah persoalan hukum berat.
“Tidak bisa kita menuduh sembarang orang, faktanya pembunuhnya Korea Waker sudah kita dapat. Jadi bisa anggota DPR tanya langsung ke penyidik, jangan asal berkomentar yang menimbulkan persoalan lagi,” tandas Kabidhumas.

Kesimpulan dari berita diatas bahwa Yulius memberikan pernyataan hanya sesuai dengan perkiraannya saja dan tidak sesuai dengan kronologis yang terjadi. Dimana pernyataan Yulius akan mengakibatkan tindakan penuduhan yang ditujukan kepada aparat keamanan. Sedangkan aparat keamanan berusaha untuk menyelidiki sebab dan akibat dari kematian tiga orang tersebut, melainkan dari pihak keluarga melarang untuk di otopsi.


Hal itu akan membingungkan dan merepotkan aparat kepolisian untuk menindak lanjuti kejadian tersebut. Polisi bertugas untuk menjaga keamanan, menyelidiki dan mengusut tindakan kriminal dan sebagainya. Tetapi Yulius malah menyalahkan aparat keamanan yang melakukan pembunuhan. Apabila dipikir secara logis, kasus besar seperti ini tidak dapat hanya diukur dengan rekayasa dan sebatas penuduhan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab. Melainkan semua harus dengan proses hukum dengan bukti yang terkait. Itulah mengapa Yulius semudah itu menuduh aparat keamanan yang melakukan tindakan kekerasan, karena dia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada kematian ketiga orang tersebut.

Senin, 25 Agustus 2014

0 Tanggung Jawab yang Tinggi Oleh Aparat TNI


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Merauke – Komandan Batalyon Infanteri 755/Yalet  Mayor Inf Gandung Eko Prabowo membenarkan insiden kecelakaan antara seorang pengendara motor dengan salah satu anggota Yonif 755/Yalet yang terjadi di Jl. Ahmad Yani-Merauke sekitsr SPBU, Minggu (24/8).

Danyon 755/Yalet mengkonfirmasikan kebenaran kecelakaan tersebut yang menyebabkan seorang warga tewas tertabrak. Kecelakaan terjadi karena kedua pengendara sepeda motor sama-sama lalai dalam berkendara. Danyon 755/Yalet mengharapkan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali maupun pada anggotanya dan pihak korban sendiri.

Dengan kejadian kecelakaan yang menewaskan salah seorang warga tersebut, pihak Danyon 755/Yalet sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban dengan baik. Selain itu, pihaknya juga telah mengurus jenazah korban dan segala keperluannya. Kejadian kecelakaan itu, dikarenakan korban seorang warga itu sendiri tidak mengenakan helm, tidak membawa surat kelengkapan bermotor serta tidak melihat kiri kanan pada saat akan menyeberang jalan. 

Sebelumnya, Danyonif 755/Yalet sudah menekankan kepada seluruh anggotanya untuk lebih berhati-hati ketika mengendarai sepeda motor maupun mengemudikan mobil dijalan raya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bisa mengakibatkan luka ringan, beat bahkan sampai kematian. Tidak hanya anggotanya saja, himbauan juga ditujukan kepada seluruh masyarakat terutama pengendara maupun pengemudi di jalan raya.

Diharapkan semoga dengan adanya himbauan serta kejadian kecelakaan tersebut dapat meningkatkan keamanan dalam berkendara.

Sumber  : http://regional.kompasiana.com/2014/08/26/tanggung-jawab-yang-tinggi-oleh-aparat-tni-682929.html

Kamis, 14 Agustus 2014

0 Penangkapan 21 OPM di Nimbokrang Ternyata Kelompok Terianus Sato


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Jayapura - Kepolisian Daerah Papua mengklaim penangkapain 21 yang diduga kelompok TPN-OPM disalah satu kampung Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura, Papua, tanggal 10 Agustus lalu diketahui merupakan kelompok dari terianus Sato di bawah pimpinan dari Hansrikat Yoweni.

Kepala Bidang hubunngan Masyarakat (Humas) Polda Papua, Komisaris besar Polisi Sulistyo Pudjo Hartono mengungkapkan, dari penangkapan terhadap 21 orang oleh anggota Polres Jayapura di Distrik Nimbokrang rencana akan digelar besok, Jumat (15/8) hari ini-Red, sekitar pukul 10.00 WIT di Mapolres Jayapura.

“Dari 21 orang yang sudah ditangkap baru saja ditetapkan sebagai tersangka yakni, Zeth Demotekay sebagai pemilik senjata. Sementara, 20 orang lainnya masih dijadikan saksi dan rencana besok digelar, siapa yang ditetapkan sebagai tersangka dan siapa yang dipulangkan,” kata Pudjo kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis (14/8).

Dalam pengembangan, Pudjo menjelaskan bahwa Zeth Demotekay merupakan kelompok Terianus Sato dibawah pimpinan dari Hans Richard Yoweni. “Kelompok Hans Richard Yoweni ini merupakan kelompok yang ada di daerah pesisir, namun tidak sembarangan melakukan penembakan seperti Purom Wenda dan Benny Wenda,” katanya.

Mengenai asal senjata yang dimiliki oleh tersangka Zteh Demotekay, Pudjo menyapaikan bahwa senjata tersebut berasal dari negara PNG. Namun, nilai harga senjata yang dimiliki belum diketahui.

Sementara itu, Terianus Sato yang sudah memiliki anggota, kini sudah sering melakukan pertemuan dengan orang asing. Bahkan, pada saat kedua jurnalis asing ke Papua ingin bertemu, namun sempat dilakukan penangkapan oleh aparat kepolisian.

Dikatakannya, di Papua hanya ada tiga kelompok besar yakni, Kelompok Goliat Tabuni, Kelompok Purom Wenda dan Kelompok Zeth Demotekay. “Kelompok Goliat Tabuni dan Purom Wenda melakukan penembakan sembarangan, sementara kelompok Hans Richard Yoweni bertindak menggunakan otak,” jelasnya.

Untuk jaringan Hans Richard Yoweni memiliki jaringan di daerah pesisir yakni, Matias Wenda yang kini bersarang di daerah Papua New Guinea (PNG). Sementara, jaringan dari Purom Wenda adalah Benny Wenda. “Benny Wenda memiliki jaringan di negara luar,” katanya.
Sumber          : Cenderawasih Pos

Kamis, 07 Agustus 2014

0 Bangga Menjadi Warga Indonesia


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu negara di Asia Tenggara. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa yang diapit oleh benua Asia dan Benua Australia serta antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Nama Indonesia ini berasal dari Yunani kuno yaitu Indos yang berarti Hindia dan Nesos yang berarti pulau. Maka Indonesia sendiri memiliki arti negara kepulauan yang berada di Hindia. Itu adalah sebagian kecil penjelasan dari Indonesia, dan masih banyak sejarah-sejarah Indonesia yang lain.

Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai tanah Indonesia dimana tanah Indonesia adalah tanah leluhur. Pulau-pulau Indonesia saling berpisah-pisah, tetapi itu tidak menunjukkan bahwa persatuan dan kesatuan Indonesia juga terpisah-pisah. Melainkan dengan itu semua akan mempererat persatuan dan kesatuan di Indonesia. Salah satu contohnya adalah di Indonesia memiliki ras, suku, adat dan agama yang berbeda-beda, hal tersebut bukan merupakan suatu permasalahan maupun suatu persaingan yang membedakan. Dengan berbagai macam perbedaan tersebut warga Indonesia dapat menghargai perbedaan satu sama lain. Adapun semboyan yang dimiliki Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”. Semboyan tersebut memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki ciri khas adat, suku yang dimiliki. Kita dapat ambil dari adat dan suku di Papua. Di papua, kepercayaan adat masih sangat kental, dan tari-tarian dari wilayah-wilayah di Indonesia yang lain. Ciri khas masing-masing daerah menyimbolkan suatu kehidupan bermasyarakat di wilayah tersebut.


Ragam budaya yang dimiliki Indonesia sangatlah beragam, selain itu pemandangan alam, flora dan fauna bermacam-macam dan sangat menarik perhatian. Keragaman budaya tersebut hanya dimiliki oleh Indonesia dan tidak dapat dicontoh dan diambil oleh negara-negara lain. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia, berbangga karena menjadi warga Indonesia karena kelebihan yang dimiliki Indonesia tidak dimiliki oleh negara lain. 

Sumber : http://regional.kompasiana.com/2014/08/08/bangga-menjadi-warga-indonesia-678813.html 

Minggu, 03 Agustus 2014

0 Nasionalisme Anak-Anak Papua


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Seperti yang kita ketahui, para pahlawan yang telah gugur mendahului kita memiliki pengorbanan dan perjuangan yang sangatlah mulia demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Sampai saat ini, jasa para pahlawan masih selalu dikenang didalam sanubari masyarakat Indonesia.

Adapun kegiatan-kegiatan masyarakat yang dilaksanakan guna mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur serta memperingati hari kemerdekaan. Sama seperti hari kemerdekaan Indonesia, masyarakat Indonesia setiap tahunnya selalu memperingati HUT Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam memperingati hari tersebut terutama di Tanah Damai Papua.

Rasa Nasionalisme masyarakat Papua sangatlah tinggi. Dapat kita lihat dengan adanya upacara bendera pada hari senin maupun hari-hari besar Nasional. Dimana seluruh anak-anak Papua mengikuti kegiatan tersebut. Itu semua menunjukkan bahwa anak-anak Papua memiliki rasa cinta Tanah Air Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat papua sangatlah beragam dan menarik dalam memperingati HUT Indonesia. Contohnya saja seperti mengadakan lomba-lomba, masyarakat mengibarkan bendera merah putih di rumah dan masih banyak lagi kegiatan masyarakat yang akan dilaksanakan dalam memperingatinya. Selain itu, terdapat juga Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dimana dalam Paskibraka tersebut di rekrut dari siswa-siswa putra-putri daerah Papua yang terpilih dari tiap-tiap sekolah. Mereka akan ikut serta dalam pelaksanaan Upacara Bendera pada tanggal 17 Agustus. Putra-putri Papua tersebut dibina dan dilatih tata cara baris berbaris oleh aparat gabungan TNI-Polri setempat. Pasukan Paskibraka ini mencerminkan sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak-anak Papua dapat menjadi salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tersebut.

Itu semua merupakan suatu bentuk pengabdian anak-anak bangsa terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan tersebut juga dipertontonkan serta menunjukkan bahwa anak-anak Papua memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi dalam mempertahankan Persatuan dan Kesatuan NKRI serta mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. (and/yta)



Text Widget

Label