Papua
adalah Pulau paling timur Indonesia yang merupakan pulau kaya akan kekayaan
alam, keragaman budaya dan sebagian daratannya adalah hutan belantara, dimana
tidak terpisahkan dalam sejarah perjuangan Negara kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Wilayah papua adalah bagian dari NKRI yang mempunyai sejarah sama,
bahasa yang satu yakni bahasa Indonesia.
Sejarah
menunjukkan bahwa rakyat papua merupakan bagian dari NKRI muncul setelah
dilaksanakannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana dihadiri
oleh para pemuda-pemuda Indonesia salah satunya pemuda daerah asli Papua yang
hadir dalam pembacaan Sumpah Pemuda tersebut. Setelah Sumpah Pemuda dicetuskan,
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949, dengan
catatan bahwa dalam setahun sejak penyerahan kedaulatan akan dibicarakan
tentang penyerahan Papua barat antara Republik Indonesia dan Belanda. Kemudian
setelah perjanjian tersebut, pada tanggal 1 Oktober 1962 sampai tanggal 1 Mei
1963 pemerintah Belanda resmi menyerahkan wilayah Papua kepada Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB). Bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan bendera
Merah putih di Papua yang bersebelahan dengan bendera PBB. Irian Barat diberi
kesempatan oleh PBB untuk berpendapat melalui Pepera yang dilaksanakan pada 19
November 1969. Hasil dari Pepera menyatakan bahwa Irian Barat setuju bersatu
dengan NKRI.
Sejak
saat itu Irian Barat masuk pada bingkai Indonesia, apabila ada kalangan yang
mempersoalkan masuknya Papua ke Indonesia maka mereka tidak tahu sejarah Papua.
Sampai sekarang masih terdapat suatu organisasi yang ada di Papua yaitu
Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ingin melepaskan Papua dari NKRI.
Usaha-usaha yang mereka tontonkan adalah kebrutalan yang ditunjukkan dengan
beberapa tindakan berupa penembakan terhadap aparat, rakyat sipil yang tidak
berdosa. Tetapi semua dikembalikan kepada aparat dimana pemberitaan kekerasan
yang dilakukan oleh aparat selalu dibesar-besarkan oleh media Internasional.
Disini aparat keamanan juga menjadi korban dalam kekerasan yang di timbulkan
oleh sekelompok separatis di Papua. Media Internasional membesar-besarkan
apabila ada aparat terlibat melanggar HAM langsung ditindak, diadili dan di
beri hukuman atau sanksi dan yang menjadi korban justru dari aparat sendiri. Peranan
aparat disini adalah untuk menjaga keamanan dan mendekatkan diri kepada
masyarakat dan menjadi pelindung untuk masyarakat dengan cara pembinaan
teritorial (Binter) antara lain anjangsana, karya bakti (Karbak) dan komunikasi
sosial (Komsos). Kejadian kekerasan tidak pernah dilakukan oleh aparat, namun
yang ada hanya TNI tidak mentolelir gerakan yang ingin memisahkan Papua dari
Indonesia.
Kepemimpinan
di Indonesia sangat luar biasa terutama di Papua yang dapat bekerjasama dengan
negara-negara lain untuk menjamin Papua yang damai dan stabil. Sebagai penerus
bangsa, Mari kita tingkatkan kesejahteraan rakyat serta mempertahankan
persatuan, kesatuan dan keamanan wilayah NKRI dengan cara meningkatkan
pembangunan,salah satunya adalah pendidikan terutama di Papua. Semua dapat
dicerminkan kepada para pemuda Papua yang harus menghargai sejarah Papua yang
kini telah ada dipangkuan Ibu Pertiwi.
0 komentar:
Posting Komentar