Jumat, 17 November 2017

1 Kapendam : TNI Turunkan Pasukan Khusus, Sandera Berhasil Dibebaskan


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Timika - Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan bahwa saat ini kelompok separatis sudah lari ke hutan dan gunung.

Kapendam menjelaskan, untuk memukul mundur dan menguasai medan atau wilayah Tembagapura yang dikuasai oleh kelompok TPN OPM, TNI AD menurunkan 13 personil komando pasukan khusus Indonesia (Kopasus), 30 personil Pasukan Raider 751, dan dua tim dari Intai Tempur (Taipur) Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Dimana pasukan Kopassus dan Raider bergerak cepat menguasai Kampung Kimberly. Sementara tim dari Kostrad menguasai Kampung Banti.

Selanjutnya setelah Kimberly dikuasai, Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit memerintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan kelompok TPN OPM

"Kurang dari dua jam seluruh medan berhasil menguasai. Dan para separatis melarikan diri ke hutan dan gunung. Tapi belum bisa dipastikan apakah kelompok separatis ada yang korban, karena cuaca berkabut sangat tebal,"jelasnya.

Lanjutnya, setelah seluruh wilayah di kuasai dan situasi dinyatakan aman, Pangdam XVII Cenderawasi berkoordinasi dengan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar, agar segera mengirimkan Tim Evakuasi.

"Tidak lama kemudian Tim Satgas Terpadu TNI/Polri tiba di lokasi, untuk melaksanakan evakuasi,"terangnya.

Ia menambahkan,  sekitar  pukul 14.00 Wit, proses evakuasi berhasil dilaksanakan, dengan jumlah korban sandera 347 orang, yang terdiri dari warga pendatang dan pribumi. Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik.

"Saat ini pasukan pengaman tetap tinggal di lokasi untuk mengamankan korban dan kampung,"tuturnya.

Senin, 16 Januari 2017

0 Sekjen PRD Manokwari Sakit, KNPB & PRD “Kapal Kayu”


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Manokwari, PAPUANEWS.ID – Sekretaris Jenderal Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Manokwari, Rafael Natkime yang dikenal merupakan orang penting yang selalu mengatur kegiatan-kegiatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan sering berkoordinasi dengan NRFPB untuk kegiatan HAM di Manokwari mengalami sakit kulit parah di wajahnya.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan kekecewaannya pada KNPB dan PRD lantaran ketika Rafael sedang sakit, dirinya tidak mendapat perhatian dari KNPB. Hal itu dibenarkan oleh Rafael saat berada di rumah ketua PRD, Fredrick Rumander di kampung Kwawi Jl. Pasir Putih, Manokwari, Minggu (15/01).
“Saya kecewa dengan para anggota KNPB di Manokwari ini, ketika saya sakit seperti ini sama sekali tidak ada yang datang bahkan peduli dengan saya, mungkin selama ini kerja saya tidak penting bagi mereka (KNPB,Red),’’ Keluh Rafael.
Rafael menambahkan, sebelumnya sakit kulit yang dideritanya saat ini diawali dengan gatal-gatal di wajah, kemudian rafael mencoba untuk berobat di dokter umum dan bukan di dokter spesialis kulit lantaran Rafael tidak memliliki uang untuk berobat ke dokter spesialis kulit.
Sementara itu Rafael mencoba untuk menghubungi beberapa temannya di KNPB dan PRD dan hasilnya nihil. Padahal, Rafael menerangkan bahwa dana KNPB dan PRD itu cukup untuk dibuat membantu anggota yang sakit. Dari situlah kekecewaan Rafael kepada KNPB dan PRD muncul.
“Saat ini saya seperti putus asa, dimana dana KNPB dan PRD saat ini? hingga dalam keadaan seperti ini tak satupun orang dari KNPB dan PRD yang peduli kepada saya,’’ Ucap Rafael.

Minggu, 15 Januari 2017

0 Pelaku Pemerkosa dan Pembunuhan Bocah di Sorong Telah Diamankan Polisi


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Sorong – Pelaku pemerkosaan disertai pembunuhan sadis terhadap seorang anak kecil berusia empat tahun dengan cara dibenamkan ke dalam lumpur berhasil diamankan oleh Kepolisian Resor Kota Sorong, Papua Barat.
Tiga orang pelaku yang merupakan tetangga korban ditangkap secara terpisah, DO (18) dan NA (18) ditangkap Rabu 11 Januari 2016 sedangkan pelaku lainnya yang sementara belum diketahui inisialnya ditangkap Kamis 12 Januari 2016.
Pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian dalam kondisi dipengaruhi minuman keras, lalu selanjutnya dibawa ke Mapolres guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Edfrie R. Maith, mengatakan bahwa sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan untuk mendalami motif pelaku terhadap korban yang masih sangat belia ini. (Adr)

Jumat, 18 November 2016

0 Tarik Dana Dari Anggotanya, Ketua KNPB Dapat Ultimatum


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!



Jayapura – Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sore tadi, tepatnya pukul 14.00 WIT, Jumat (18/16). Melaksanakan rapat pertemuan yang beragendakan persiapan peringatan HUT KNPB ke-8 yang rencananya akan digelar besok, Sabtu (19/16) di Sekretariat KNPB Jayawijaya. 

Menariknya, rapat pertemuan yang dihadiri oleh Ketua KNPB Pusat Victor Yeimo dan Ketua Tim Pembenahan dari KNPB Pusat, Rendy Itlay itu memerintahkan dan mewajibkan beberapa anggotanya untuk memberikan sumbangan uang sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) per-orang. Seketika itu beberapa anggota KNPB yang tidak setuju dan terima dengan perintah tersebut langsung membuat ricuh dalam pertemuan tersebut.

Para anggota KNPB tidak terima lantaran kenapa harus meminta dana lagi kepada para anggota. Selain itu mereka juga mempertanyakan, kemana hasil uang kas yang selama ini dihimpun pada tiap pertemuan.

Tidak hanya itu, beberapa anggota yang hadir juga ikut mencurigai Ketuanya. Kecurigaan itu muncul seiring banyak bukti yang membeberkan bahwa Ketua Pusat KNPB Victor Yeimo sering berfoya-foya, mabuk-mabuk.an dan bermain Perempuan di sebuah kafe Bar. Tuduhan tersebut semakin kuat karena beberapa waktu lalu si Victor sering jalan-jalan keluar negeri dengan alasan memperjuangkan kemerdekaan Papua, padahal dia berfoya-foya di luar negeri.

Terakhir, beberapa anggota yang kecewa dengan sikap ketua KNPB Pusat Victor Yeimo, keluar dan meninggalkan rapat pertemuan, dan mereka juga meng-ultimatum si Victor Yeimo agar kedepan tidak ada lagi dana sumbangan bagi para anggota KNPB, jika Victor tidak menuruti apa kata anggotanya maka para anggota akan pergi meninggalkan KNPB dan masuk menjadi masyarakat biasa yang tentunya juga masuk ke NKRI. (Red.AK)

Kamis, 17 November 2016

0 Tiga Rumah Dibakar Saat Bentrok Antar Warga


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Sorong – Duan kubu kelompok warga terlibat serang dengan senjata tajam berupa tombak, parang dan panah di Jalan Victory, Sorong, Papua Barat pada kamis (17/11). Aksi saling serang tersebut merupakan buntu dari keributan yang juga melibatkan dua kelompok warga malam sebelumnya. Akibatnya terdapat beberapa warga terkena anak panah.

Malam sebelumnya, dua kelompok warga juga saling serang dengan senjata tajam. Warga terlibat saling kejar-kejaran di kompleks pemukiman warga. Keributan antar dua kelompok tersebut , lantaran sejak sore sudah berhembus isu adanya serangan dari masing-masing kelompok.

Bentrok antar dua kelompok warga itu berlangsung hingga dini hari. Keributan meluas hingga salah satu kelompok merangsek ke pemukiman warga dan membakar 3 unit rumah. Salah satunya milik Ulis, rumahnya ludes dilalap Si jago merah tanpa diketahui siapa pelakunya.

Ulis yang bekerja sebagai petugas security di salah satu bank mengatakan beberapa orang yang masuk ke dalam rumah saat ia baru saja pulang kerja dan langsung melakukan pembakaran. “Tadi malam rumah saya dibakar habis semua, tidak ada yang tersisa,” ungkapnya.

Ditengah kerumunan massa yang berjaga-jaga jangan sampai diserang kelompok warga yang hanya berjarak beberapa ratus meter. Ia menyebut saat tiba dirumah, tiba-tiba beberapa orang menerobos masuk dan mengamuk.

Pelaku kemudian membakar rumahnya dan dua rumah milik adiknya yang bersebelahan. Barang-barang juga ikut terbakar. Ia hanya memikirkan keluarganya, istri dan anaknya untuk segera keluar dari rumah dan menyelamatkan diri.

Pagi kemarin sekitar pukul 09.30 WIT, isu adanya serangan dari kompleks sebelah membuat ia dan warga lainnya bersiap-siap melakukan perlawanan.

Dua kelompok warga saling serang menggunakan panah dan ketapel. Bentrok warga yang dipicu kasus dugaan pemerkosaan itu berlangsung hingga sore.

Hanya terpisah jembatan penyeberangan, kedua kelompok warga saling melancarkan aksi. Beberapa warga terkena anak panah. Beruntung anak panah itu hanya membuat luka gores dan tidak berakibat fatal.

Kapolres Sorong Kota, AKBP Edfrie R Maith, S.IK dan Wakapolres Kompol Asep Bangbang Saputra, S.IK turun tangan langsung ke lokasi keributan. Dibantu Kasat Reskrim AKP Fernando S Saragih, S.IK dan beberapa perwira lainnya, puluhan anggota polisi diterjunkan ke lokasi guna mengamankan situasi.

Anggota Polres Sorong Kota dan polsek Sorong Timur dikerahkan untuk memukul mundur kelompok warga agar keributan tidak meluas dan berlanjut lama. Situasi angsur reda setelah kurang lebih 2 jam polisi menengahi situasi. Mobil patroli dan Water Canon untuk membubarkan massapun ditempatkan di lokasi keributan.

Namun aksi saling serang kembali pecah sore harinya. Pukul 15.00 WIT, massa yang kembali terpancing isu adanya penyerangan dari warga kelompok lain kembali turun ke jalan. Saling kejar di semak-semak dan lorong-lorong tidak terhindarkan.

Dari kejadian saling serang kedua kalinya, satu rumah kosong dibakar massa dan satu gubuk dibelakang rumah warga juga ludes. Polisi ditempatkan di dua lokasi berangsur menenangkan warga dan berhasil membuat situasi kembali membaik. Warga yang masih membawa parang, panah dan tombak diarahkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
Sebelum keributan itu, pihak kepolisian mengundang kepala-kepala suku untuk menggelar pertemuan di Polsek Sorong Timur. Dari peertemuan itu, didapati dua persoalan yang mengundang bentrok anatr kedua kubu yakni adanya kasus pemerkosaan seorang yang dilakukan 9 pelaku dan kasus penyerangan. 

Dalam pertemuan itu, Mathias Sueni yang mewakili pihak keluarga korban meminta agar parta pelaku pemerkosaan segera ditangkap dan buktinya disampaikan kepada pihak keluarga. Keluarga juga meminta agar para pelaku melihat kondisi korban yang sampai kini masih berada di RSUD Sele be Solu. Keluarga bermaksud yakni adanya bantuan untuk biaya perawatan korban.

Pihak kepolisian menyampaikan bahwa terkati persoalan tersebut dengan kasus pidana yakni pemerkosaan akan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Sedangkan untuk aksi saling serang antar dua kelompok warga diharapkan adanya peran kepala suku untuk menenangkan warganya. Di akhir pertemuan itu, kepala-kepala suku dan warga yang ada sepakat untuk berdamai dan tidak ada lagi aksi saling serang. Mereka yang hadir dalam pertemuan itu siap untuk menyampaikan kepada warga adanya kesepakatan yang sudah di bangun dalam pertemuan tersebut.

Setelah adanya kesepakatan, pihak kepolisian dan warga kembali ke lokasi untuk menyampaikan kepada warga untuk kembali ke rumahnya. Namun warga yang terpancing isu adanya warga dari kelompok lain menyusup dan akan kembali menyerang kembali menyiapkan persenjataan. Saling kejar dan saling serang kembali pecah. Sebelum akhirnya ditenangkan pihak kepolisian yang ada di lokasi kerusuhan. (Adr)

0 Terkait Pengembangan Kebun Rempah, Dubes Amerika Berikan Apresiasi ke Pemkab Jayapura


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!



Sentani – Brian McFeeters (Duta Besar) Amerika memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura atas kepedelian terhadap warga untuk membangun ekonomi keluarga dengan memberikan perhatian serius terhadap pengembangan tanaman rempah seperti Lada, Vanili, Cengkeh dan Singkong oleh masyarakat di beberapa Distrik.
“Kami senang melihat ada petani di Kabupaten Jayapura yang konsen dengan tanaman rempah, Lada, Vanili, Cengkeh karena tanaman ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, ujarnya saat berada di kampung Kuimeno Distrik Nimboran, Rabu (16/11).

Pihaknya mengatakan bahwa Kabupaten Jayapura pada masa kepemimpinan Bupati Mathius Awoitauw ptelah melakukan sejumlah terobosan baru dalam bidang pertanian salah satunya ada pengembangan komoditas tanaman Vanili, Lada, Cengkeh dan Singkong. Dimana, jenis tersebut langsung dikelola oleh salah satu korporasi besar yakni, National Cooperative Business Association (NCBA) yang bekerjasama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Nimboran Kencana dan Pemerintah Kabupaten jayapura lewat Dinas Pertanian.

Dubes berharap agar kerjasama seperti ini terus dipertahankan dan jika perlu kedepan dapat ditingkatkan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten jayapura, Adolf Yokhu Menganggap suatu kehormatan atas kunjungan Dubes Amerika di Kabupaten jayapura. Kunjungan ini kiranya menjadi modal dalam menjalin kerjasama dalam pengembangan bidang pertanian.(Adr)

Text Widget

Label