Kamis, 14 Juli 2016

0 Harapan ULMWP Menjadi Anggota Tetap MSG Ditolak Mentah-Mentah


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Harapan Besar bagi United Liberation fo West Papua (ULMWP) untuk menjadi anggota penuh di Melanesia Spearhead Group (MSG) telas pupus dan sirna tanpa ada tanggapan dari pihak MSG. Hal tersebut terbukti pada saat pertemuan hari terakhir yang dilakukan oleh negara-negara anggota MSG di Honiara, Kep. Solomomn, Kamis (14/7) kearin memutuskan menolak ULMWP menjadi anggota penuh MSG.
Penolakan tersebut sangatlah kuat karena ULMWP hanyalah sebuah NGO yang disebut organisasi lokal ilegal yang tak mewakili sebuah kawasan atau negara manapun. Sementara untuk mengantongi status keanggotaan penuhharus melalui konsensus negara anggota.
Organisasi Front de Liberation Nationale Kanak et Sosial (FLNKS) sangat keberatan bila ULMWP menjadi anggota penuh mengingat Kanak belum memiliki negara sendiri lantaran masih menjadi daerah jajahan Perancis. Apabila ULMWP menjadi anggota penuh, maka akan terjadinya hubungan yang tidak harmonis antara Kanak dan ULMWP. FLNKS sendiri adalah anggota puneh MSG.
Octovianus Mote dan Benny Wenda tak kecewa akan hasil yang diputuskan tersebut. “Kami tidak kecewa dengan putusan tersebut, karena itu merupakan kerja keras kami untuk berjuang menjadi anggota tetap MSG lalu kami akan merdeka. Ini untuk mengantarkan kami ke PBB guna menentukan nasib sendiri.”
Tetapi pernyataan tersebut hanyalah untaian belaka yang dianggap tidak bermutu bagi MSG. Seperti yang sering diketahui bahwa ULMWP merupakan organisasi lokal yang selalu menganggap bahwa organisasi tersebut mewakili suara rakyat Papua.
Padahal secara fakta dan real, rakyat papua tidak tahu apa itu ULMWP. “ULMWP itu organisasi apa kah?? Kenapa mereka mengaku mewakili suara rakyat Papua??”
Hal tersebut menunjukkan bahwa ULMWP berdiri tanpa sepengetahuan rakyat Papua dan mempunyai ide dan inisiatif sendiri maju untuk menjadi anggota tetap MSG demi kepentingan BAPAK BENNY WENDA yang selalu menyerukan hal-hal negative tentang papua kepada negara-negara lain.
“Itu bapak Benny Wenda kenapa menjelekkan nama Papua di mata dunia?? Padahal dia juga orang asli Papua, tetapi jiwanya bukanlah NKRI. Benny Wenda itu adalah Napi yang mempunyai kasus telah menyerang pos-pos keamanan di Papua. Setelah di tangkap, Bapak Benny Wenda melarikan diri dan kabur ke luar negeri untuk meminta perlindungan dan membuat opini bahwa dia diincar oleh militer Indonesia.” Ujar salah seorang mahasiswa Uncen.
Hal tersebut adalah opini yang diciptakan oleh Benny Wenda karena dia sendirilah yang membuat kekacauan di tanah Papua.
Jelas saja bahwa MSG sangat menolak akan hadirnya ULMWP untuk menjadi anggota tetap. Karena ULMWP tidak mempunyai dasar yang kuat untuk mencalonkan organisasinya.

“Sampai kapan ko jelekkan tanah Papua??” Ujar Markus.

Selasa, 12 Juli 2016

0 Mantan Anggota TPN/OPM Angkat Bicara Dan Menolak Tentang Rencana Demonstrasi Organisasi KNPB


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura. Selain Stanis Tanfa Cilong selaku Ondoafi Wutung (Perbatasan RI-PNG) yang mewakili masyarakat Wutung, Herman Yoku selaku Tokoh Masyarakat Kabupaten Keerom yang juga pernah menjadi salah satu anggota TPN/OPM yang merasa tertipu dengan organisasi yang tidak jelas tersebut pada saat Herman Yoku mengasingkan diri ke PNG selama 5 tahun sebelum menyerahkan diri dan bergabung ke NKRI. Senin (11/7).
Selama saya tinggal di PNG dalam jangka waktu 5 Tahun, selama itu pula saya mau membuktikan apakah perjuangan saya untuk Papua Merdeka memang benar-benar mendapatkan dukungan dari Negara-negara Eropa. Kenyataan yang saya dapat selama 5 Tahun di PNG, hanya melihat orang-orang OPM yang saling bertengkar untuk merebutkan sebuah jabatan dalam Organisasi Papua Merdeka dan tidak ada sama sekali bukti dukungan dan bantuan dari Negara-negara Eropa tentang perjuangan Papua Merdeka tersebut.
Dari tahun 1974 sampai tahun 1979, saya berada di PNG dan hanya mendapat luka tombak pada kaki saja akibat pertengkaran sesama OPM dan akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Papua dan di tangkap kemudian masuk penjara tahun 1979. Pada tahun 1982 saya juga di fitnah sesama rekan saya juga tentang tentang masalah pencurian senjata sehingga saya masuk penjara lagi tetapi tidak ada bukti yang kuat sehingga saya dibebaskan dan pada tahun itulah Kodam Irian Jaya memberikan Surat Pemutihan kepada saya yang kemudian terbebas dari tuduhan pencurian senjata dan bersih dari Organisasi Papua Merdeka.
Masalah terkait Maklumat yang mengatakan masyarakat Papua 100 persen mendukung ULMWP yang katanya masuk anggota MSG itu hanyalah issu yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh oknum yang ingin membuat suasana di Papua ini menjadi panas dan tidak kondusif untuk kepentingan pribadi dan yang melakukan hal-hal tersebut pastinya adalah orang-orang yang baru di dalam organisasi KNPB  yang tidak tau sejarah Papua ini. Saya Mantan Pejuang Murni Papua Merdeka mengharapkan kepada semua Aparat Keamanan baik TNI maupun POLRI yang bertugas di Tanah Papua harus mengambil langkah tegas untuk menangkap dan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku terhadap seluruh anggota organisasi KNPB yang tidak jelas dan hanya bisa membuat resah dan menipu generasi muda dan masyarakat Papua yang tidak tau apa-apa karena di Indonesia ini sudah ada Undang-Undang dan hukum yang berlaku dan melarang organisasi terlarang seperti KNPB , ULMWP tersebut apalagi Sparatis.

Seluruh rakyat Papua ini  menginginkan kedamaian bukan menjadi korban karena ulah orang yang tidak bertanggung jawab dan ulah orang-orang yang gila terhadap jabatan. Saya menghimbau kepada saudara-saudara saya yang masih tergabung di dalam Organisasi Papua Merdeka, atau KNPB agar Kamu Stop tipu rakyat karena perjuanganmu sampai kapanpun tidak akan pernah mendapatkan restu dari Tuhan dan sampai kapanpun perjuanganmu tidak akan pernah terwujud.

0 Ondoafi Wutung/Perbatasan RI-PNG Mewakili Masyarakat Wutung Menolak Keras Rencana Aksi Unjuk Rasa KNPB


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Jayapura. Menyikapi aksi demonstrasi yang akhir-akhir ini marak dilakukan oleh organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dalam upaya mendorong Papua melalui ULMWP masuk menjadi anggota MSG membuat para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan angkat bicara tentang aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang tidak bertanggung jawab yang mengatas namakan masyarakat Papua dalam aksinya tersebut. Senin (11/7).
Stanis Tanfa Cilong selaku Ondoafi Wutung (Perbatasan RI-PNG) mewakili masyarakat Wutung sangat tidak setuju dan menolak keras terhadap semua aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan oleh KNPB yang mengatas namakan masyarakat Papua. Papua ini sudah merdeka dalam bingkai NKRI, ekonomi masyarakat Papua makin hari makin membaik, harga barang, sembako dan lain-lain lebih murah dibandingkan dengan Negara tetangga yaitu PNG, banyak masyarakat PNG yang belanja kebutuhan pokok di perbatasan RI-PNG dengan alasan harga bahan pokok di Negara kita lebih murah dan bahkan banyak masyarakat PNG yang mencari nafkah di Negara kita.
Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua agar tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab dan mengatas namakan masyarakat Papua dalam setiap aksi demonstrasi untuk meminta referendum dan mencari bantuan dari Negara asing. Mereka hanyalah segelintir orang yang memiliki kepentingan pribadi dengan mengatas namakan masyarakat Papua sedangkan masyarakat Papua sudah merasakan hidup damai di tanah Papua ini.

Papua ini sudah merdeka, orang Papua sudah jadi tuan di Negeri sendiri karena semua pejabat Papua sekarang hampir seluruhnya adalah orang asli Papua. Sekarang tinggal bagaimana kita selaku orang asli Papua mengaturnya sehingga masyarakat Papua bisa sejahtera dan semakin maju. Silahkan saja dilihat perekonomian di perbatasan semakin hari semakin maju dan meningkat, warga PNG merasa senang belanja di perbatasan karena harga sangat murah, untuk itu mari kita sama sama menjaga keamanan agar masyarakat dapat leluasa untuk beraktifitas demi kemajuan Papua.

0 FKDM Biak Beserta Lma Kabupaten Biak Numfor Menolak Organisasi ULMWP dan KNPB


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Biak Numfor menyatakan menolak adanya gerakan organisasi yang menamakan diri ULMWP dan KNPB hal ini disampaikan dalam agenda pertemuan  internal bersama Sembilan orang anggotanya di kediaman Ketua FKDM David Rumansara, Selasa 12 Juli 2016.
Dalam pertemuan tersebut Ketua FKDM Biak Numfor mengatakan pihaknya mempertegas bahwa menolak aktivitas apapun yang bertentangan dengan UUD 1945, dan Pancasila, yang akan mencoba memecah persatuan dan kedaulatan NKRI. Sebagai organisasi yang bergerak pada kewaspadaan dan deteksi dini, tentu saja harus memilki upaya-upaya konkrit dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang pada prinsipnya yaitu kita ingin membangun kesejahteraan masyarakat Biak Numfor dengan tidak mau terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab dari pihak manapun, kalau yang positif mari kita bekerjasama untuk membangun masyarakat yang disaksikan oleh sembilan anggota FKDM yang lainnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua LMA Kabupaten Biak Numfor Drs. JJK.  Mandibondibo berpandangan bahwa Biak Numfor sebagai wilayah zona damai dan aman di Papua yang terbukti sampai saat ini pergerakan untuk memecah belah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak tampak dan cenderung pasif. Lebih lanjut disampaikan bahwa agar pemerintahan tingkat kampung harus aktif dalam mencegah kegiatan pengaruh - pengaruh separatis dengan cara membuat kesibukan kegiatan di pemerintahan tingkat desa dengan melibatkan warga masyarakat secara aktif dalam mendukung pembangunan agar dapat mewujudnyatakan kesejahteraan masyarakat di Biak Numfor, sehingga masyarakat pun tidak memiliki niat untuk berseberangan.

  Hadir dalam pertemuan tersebut Pdt. Y. Tablaseray, S.Th, M.Si,(Toga), Jimmy Krobo, SE. (Ketua KNPI Biak), Muslim Lobubun,SH.MH (Akademisi Biak), Jan Rumbarar (LSM), Hermanus Wabiser (Akademisi Biak) dan Sefnat Mirino, S.Sos (Nawacita Biak) serta Tomy Kogoya (Tomas Pegunungan Tengah).

0 Putra Sejarah Silo Sukarno Doga Beri Tanggapan Mengenai ULMWP Dan KNPB Di Papua


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Wamena, Senin 11/07/2016 Silo Sukarno Doga merupakan salah satu mantan pejuang wilayah Pegunungan Tengah yang Pro terhadap pemerintahan Republik Indonesia bersama dengan Kurulu Mabel dan Ukhumiarek Asso. Salah satu anak Silo Sukarno Doga yang bernama Alex Doga sekarang sudah menjadi Kepala Suku yang berpengaruh di Kabupaten Jayawijaya.
Pada hari ini Alex Doga memberikan tanggapanya mengenai ULMWP (United Liberation Movement For West Papua) dan KNPB (Komite Nasionala Papua Barat) yang akan melakukan agenda sidang di Honiara pada tanggal 13-14 Juli 2016 dengan tujuan mendorong ULMWP masuk dalam bagian MSG (Melanisian Sperhead Group).
Dalam wawancara dengan wartawan di rumahnya Gg. Suci Jalan Hom-hom, Alex Doga menyampaikan pernyataan " Kami para tetua adat Kabupaten Jayawijaya menolak dengan tegas keberadaan ULMWP dan KNPB di wilayah Pegunungan Tengah, mereka kami anggap sebagai organisasi ilegal yang dilakukan oleh oknum kelompok yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan perut saja.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dulu para pejuang wilayah pegunungan tengah sudah setuju bersatu dengan NKRI, mereka berpesan akan mengutuk jika Papua keluar dari Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, mereka adalah tua-tua kami yang menjadi wakil Tuhan,  organisasi ilegal tersebut hanya akan merusak para generasi penerus dan daerah kita, demo-demo yang mereka lakukan bersifat anarkhis yang dapat merusak moral dan akhlak para pemuda, kami menghimbau kepada generasi muda agar membangun Papua ini dengan baik, jangan mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab, kami atas nama tokoh adat papua mewakili masyarakat  menegaskan bahwa tetap setia kepada NKRI", tegasnya.

Senin, 11 Juli 2016

0 Ketua BMP Jayawijaya Angkat Bicara Tentang ULMWP Dan KNPB


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Wamena, Senin 11/07/2016 Ketua BMP (Barisan Merah Putih) Kabupaten Jayawijaya Salmon Walilo didampingi Ketua 1 BMP Wilem Alua angkat bicara tentang ULMWP (United Liberation Movement For West Papua) dan KNPB (Komite Nasional Papua Barat).
Dalam wawancara dengan wartawan di kediaman Jalan Trans Wamena-Tolikara, Salmon menyampaikan pernyataan penolakan tegas kepada ULMWP dan KNPB di wilayah Pegunungan Tengah.
Berikut kutipan wawancara dengan Salmon Walilo " Kami tidak tahu menahu tentang apa itu Organisasi ULMWP maupun KNPB, yang kami tahu Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bangsa kita sudah merdeka sejak 1945 silam, jadi untuk apa meributkan semua itu.
Lebih lanjut disampaikan bahwa segala sesuatu yang dipaksakan begitu pasti tidak akan baik ujung-ujungnya, kami tidak mau masyarakat yang tidak tau apa-apa akan menjadi korban, hal tersebut pasti akan menimbulkan pertumpahan darah, tidak ada ceritanya diatas Negara ada Negara, apa yang mereka lakukan itu hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan bukan kepentingan bersama. Mari kita bekerja, membangun Papua agar lebih maju", pungkasnya.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua 1 yang menyampaikan bahwa kita semua merupakan warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, mau orang tua, anak-anak ataupun cucu-cucu kita semua adalah orang Indonesia, NKRI Harga Mati", pungkasnya.

0 Kepala Suku Pegunungan Tengah Tolak Tegas Keberadaan ULMWP Dan KNPB Di Papua


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Wamena, Senin (11/07/2016) - ULMWP (United Liberation Movement For West Papua) dan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) merupakan dua organisasi terlarang yang ingin memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Banyak sekali kebohongan yang diumbar kemedia sosial yang membuat masyarakat papua menjadi bingung. Baru-baru ini terdengar kabar bahwa organisasi tersebut akan mengagendakan sidang di Honiara tanggal 13-14 Juli 2016 dalam rangka mendukung ULMWP masuk menjadi anggota MSG (Melanisian Sperhead Group).
Dalam menyikapi hal tersebut para Kepala Suku wilayah pegunungan yang diwakili oleh Tete Naligi Kurisi dan Tete Agus Nikilik Hubi menyatakan menolak keras dengan hadirnya ULMWP dan KNPB diatas Negara Republik Indonesia.
Penolakan tersebut dilontarkan saat wartawan mendatangi kediaman Tete Agus di Jalan Irian Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya. Pada kesempatan tersebut Agus Hubi menyampaikan " Kami tidak kenal apa itu UMLWP dan mereka bilang mewakili rakyat Papua, itu tidak benar. Rakyat yang mana yang mereka bilang, Kami orang Papua dan mewakili masyarakat Papua menyatakan menolak keras dengan hadirnya ULMWP dan KNPB di wilayah Jayawijaya. Rakyat jangan mudah dibohongi oleh aksi mereka karena organisasi tersebut dapat merusak moral dan akhlak generasi muda. Kami menghimbau agar masyarakat jangan turut serta dalam aksi demo yang ujung-ujungnya anarkhis serta membawa bendera dan lambang-lambang radikal separatis", tegas kepala suku.
Hal senada juga disampaikan oleh Tete Naligi Kurisi yang menyampaikan bahwa kita ini sudah merdeka bersama Bangsa Indonesia, banyak pemimpin-pemimpin seperti Gubernur, Pangdam, Kapolda orang asli Papua. Pembangunan di papua sudah sangat maju. Kami tidak paham dengan adanya ULMWP maupun KNPB tersebut. Mari kita sama-sama membangun Papua menjadi lebih baik. Yang saya tau bahwa  mereka hanya sekolompok orang atau boleh dibilang oknum yang dapat merusak moral generasi muda, kami ingin hidup damai dan sejahtera, pungkasnya.

Penyampaian pernyataan Kepala Suku tersebut untuk meredam adanya informasi bahwa pada 13-14 Juli 2016 kelompok tersebut akan melaksanakan demo turun ke jalan. Oleh karena itu Kepala Suku mengajak masyarakat Papua khususnya di wilayah Pegunungan Tengah agar tidak mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Text Widget

Label