Harapan Besar bagi United Liberation fo West Papua (ULMWP) untuk menjadi
anggota penuh di Melanesia Spearhead Group (MSG) telas pupus dan sirna tanpa
ada tanggapan dari pihak MSG. Hal tersebut terbukti pada saat pertemuan hari
terakhir yang dilakukan oleh negara-negara anggota MSG di Honiara, Kep.
Solomomn, Kamis (14/7) kearin memutuskan menolak ULMWP menjadi anggota penuh
MSG.
Penolakan tersebut sangatlah kuat karena ULMWP hanyalah sebuah NGO yang
disebut organisasi lokal ilegal yang tak mewakili sebuah kawasan atau negara
manapun. Sementara untuk mengantongi status keanggotaan penuhharus melalui
konsensus negara anggota.
Organisasi Front de Liberation Nationale Kanak et Sosial (FLNKS) sangat keberatan bila ULMWP menjadi anggota penuh mengingat Kanak belum
memiliki negara sendiri lantaran masih menjadi daerah jajahan Perancis. Apabila
ULMWP menjadi anggota penuh, maka akan terjadinya hubungan yang tidak harmonis
antara Kanak dan ULMWP. FLNKS sendiri adalah anggota puneh MSG.
Octovianus Mote dan Benny Wenda tak kecewa akan hasil yang diputuskan
tersebut. “Kami tidak kecewa dengan putusan tersebut, karena itu merupakan
kerja keras kami untuk berjuang menjadi anggota tetap MSG lalu kami akan
merdeka. Ini untuk mengantarkan kami ke PBB guna menentukan nasib sendiri.”
Tetapi pernyataan tersebut hanyalah untaian belaka yang dianggap tidak
bermutu bagi MSG. Seperti yang sering diketahui bahwa ULMWP merupakan
organisasi lokal yang selalu menganggap bahwa organisasi tersebut mewakili
suara rakyat Papua.
Padahal secara fakta dan real, rakyat papua tidak tahu apa itu ULMWP.
“ULMWP itu organisasi apa kah?? Kenapa mereka mengaku mewakili suara rakyat
Papua??”
Hal tersebut menunjukkan bahwa ULMWP berdiri tanpa sepengetahuan rakyat
Papua dan mempunyai ide dan inisiatif sendiri maju untuk menjadi anggota tetap
MSG demi kepentingan BAPAK BENNY WENDA yang selalu menyerukan hal-hal negative
tentang papua kepada negara-negara lain.
“Itu bapak Benny Wenda kenapa menjelekkan nama Papua di mata dunia??
Padahal dia juga orang asli Papua, tetapi jiwanya bukanlah NKRI. Benny Wenda
itu adalah Napi yang mempunyai kasus telah menyerang pos-pos keamanan di Papua.
Setelah di tangkap, Bapak Benny Wenda melarikan diri dan kabur ke luar negeri
untuk meminta perlindungan dan membuat opini bahwa dia diincar oleh militer
Indonesia.” Ujar salah seorang mahasiswa Uncen.
Hal tersebut adalah opini yang diciptakan oleh Benny Wenda karena dia
sendirilah yang membuat kekacauan di tanah Papua.
Jelas saja bahwa MSG sangat menolak akan hadirnya ULMWP untuk menjadi
anggota tetap. Karena ULMWP tidak mempunyai dasar yang kuat untuk mencalonkan
organisasinya.
“Sampai kapan ko jelekkan tanah Papua??” Ujar Markus.