Daerah perbatasan di wilayah
paling timur Indonesia adalah Distrik Sota di Kabupaten Merauke, Papua.
Mendatangi daerah ujung timur Indonesia tidak hanya sekedar memuaskan jiwa,
melainkan juga mampu menyadarkan betapa luas, menarik dan indahnya alam
nusantara yang dimiliki Indonesia.
Dalam penandaan perbatasan
antara Indonesia dengan Papua New Guinea ini terdapat tugu yang ada di Distrik
Sota yang menunjukkan bahwa tugu tersebut adalah pemisah daratan antara Indonesia
dan Papua New Guinea. Tugu tersebut berlambangkan Garuda dipuncaknya yang
menandakan bahwa KM 0 Indonesia.
Dilihat dari keberadaan tugu
perbatasan tersebut, belok kanan dari tugu Garuda terlihat gerbang besar
bertuliskan “Godbye See You Again Another Day” yang berdampingan dengan Pos
Penjagaan Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan RI-Papua New Guinea yang saat
ini Yonif 613/RJA sedang melaksanakan pengamanan perbatasan Pos Kota Sota. Tak
jauh dari keberadaan Pos, terlihat tapal batas Indonesia yang dibangun dengan
bentuk tugu kecil bertuliskan “Team Survey Ina”. Dikawasan tersebut juga
terdapat sejumlah rumah semut yang mempunyai ukuran besar kira-kira tingginya
mencapai sekitar 2 meter.
Distrik Sota berjarak sekitar
1,5 jam dengan menumpang bus dari Ibu kota Kabupaten Merauke yang memiliki
motto “Izakod Bekai Izakod Ikai” yang mempunyai Satuh Hati Satu Tujuan.
Sepanjang jalan yang bisa dibilang belum sempurna pengerjaannya terlihat
kawasan hutan yang banyaknya rumah-rumah semut dikanan dan kiri jalan. Bukan
hanya itu saja yang dapat dilihat, melainkan suasana pedesaan dan hamparan
ladang, hutan dan langit yang tampak cerah menghadirkan pesona sendiri di
perbatasan timur RI.
Perlu diketahui bahwa sekolah
di Sota juga menggunakan bahwa pengantar dimana memakai dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Karena tidak hanya sedikit warga Papua New Guinea
yang berguru dan minimba ilmu pendidikan hingga tingkat SMA di Sota, Indonesia.
Seperti contoh salah seorang
warga Sota yang bernama Otniel Banggu (37) terdengar fasih menggunakan bahsa
Inggris saat berbincang meski dia hanya mengaku tamat SMP, saat diwawancarai
oleh salah satu penganalisa daerah perbatasan.
Bukan hanya itu saja, dengan
sedikit penjelasan mengenai perbatasan, kita semua dapat mengenal jauh
masyarakat perbatasan RI-PNG baik dari adat, alam dan kehidupan berekonomi,
sosial dan budaya yang senantiasa selalu menggambarkan keberagamanan dan
luasnya Indonesia.